Tiga Kecamatan di Garut Terdampak Banjir Akibat Luapan Sungai, Sisakan Material Lumpur

15 Oktober 2020, 16:17 WIB
Penanganan tanah longsor di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 12 Oktober 2020 lalu. /BPBD Kabupaten Garut/

PR BEKASI – Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG), untuk dua hari ke depan, 15-16 Oktober 2020, wilayah Jawa Barat termasuk wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir atau kilat, dan angin kencang.

Dua puluh desa yang tersebar di tiga kecamatan terdampak banjir akibat luapan Sungai Cipalebuh dan Cikaso Pameungpeuk.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 12 Oktober 2020, pukul 04.30 waktu setempat. Banjir telah surut di wilayah terdampak namun menyisakan material lumpur.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB), Kamis, 15 Oktober 2020, berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut, per hari Rabu, 14 Oktober 2020, pukul 16.30 WIB, ada tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Pameungpeuk, Cikalet, dan Cibalong.

Sementara itu, desa yang paling banyak terdampak berada di Kecamatan Pameungpeuk. Berikut sebaran desa yang terdampak di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Wilayah desa yang terdampak di Kecamatan Pameungpeuk antara lain Desa Mancagahar, Mandalakasih, Jatimulya, Pameungpeuk, Sinarbakti, Bojongkidul, Paas dan Bojong Kaler. Desa-desa di wilayah Kecamatan Cikalet yang terdampak yakni Desa Pamalayan, Cikelet, Cigadog, Linggamanik dan Pamalayan.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sangat Menyayangkan Insiden Pemulukan Relawan Kesehatan MDMC Saat Demo

Sedangkan, di Kecamatan Cibalong, desa terdampak yaitu Desa Karyamukti, Karyasari, Najaten, Mekarwangi, Mekarsari, Sagara dan Mekarmukti.

Data penyintas hingga hari ini berjumlah 238 KK, sedangkan total populasi terdampak sekitar 2.779 KK atau 9.177 jiwa.

Hasil penilaian sementara untuk kerugian materiil berupa rumah rusak berat (RB) 136 unit, rumah rusak sedang (RS) 197, rumah rusak ringan (RR) 613 dan 2.180 rumah terendam.

Baca Juga: Film 'Story of Kale' Segera Tayang, Ardhito Pramono dan Aurelie Moeremans Beradu Akting

Kerugian juga menimpa fasilitas publik yakni tempat ibadah RR 25 unit, fasilitas Kesehatan RR 10, fasilitas Pendidikan 12 (masih dikaji tingkat kerusakannya), jembatan RB 18. Di samping itu, kerusakan juga teridentifikasi pada ruas jalan di 12 titik dan TPT 9 titik.

Sementara itu, berdasarkan Info BMKG di tiga kecamatan tersebut cuaca terpantau cerah hingga hujan ringan untuk dua hari ke depan.

Memasuki musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem yang dipicu fenomena La Nina, masyarakat diimbau waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Baca Juga: Terbukti Lakukan Hubungan Sesama Jenis di Asrama dan Hotel, Oknum TNI Ini Langsung Dipecat

BNPB dan BPBD mendorong kesiapsiagaan di tingkat keluarga untuk mengenali dan mengidentifikasi bahaya di sekitar sehingga risiko dapat dikurangi.

Kabupaten Garut termasuk wilayah dengan kategori kelas sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir.

Sekitar 30 kecamatan teridentifikasi pada kategori tersebut dengan jumlah potensi populasi terpapar mencapai 209.139 jiwa. 

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler