Ikuti Arahan Google Maps Demi Menghindari Kemacetan, Mobil Ini Malah Terperosok di Tanjakan Maribaya

29 Oktober 2020, 20:14 WIB
Ilustrasi google maps. /Pixabay

PR BEKASI – Google Maps merupakan layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google.

Layanan ini memberikan tampilan berupa citra satelit, peta jalan, panorama 360 derajar, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, atau angkutan umum.

Oleh karena itu, Google Maps sering dijadikan acuan oleh banyak orang terutama bagi mereka yang baru datang ke satu wilayah baru dan ingin menemukan titik lokasi yang dituju.

Baca Juga: Pilih Liburan di Rumah karena Masih Pandemi, 7 Kegiatan Asik Ini Bisa Dicoba Agar Tak Merasa Bosan

Namun ada kabar yang tidak menyenangkan menimpa pengguna Google Maps.

Lantaran terpaku mengikuti aplikasi Google Maps, sebuah mobil minibus terperosok di tanjakan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Rabu 28 Oktober 2020 sore.

Diketahui mobil tersebut ditumpangi oleh lima orang asal Jakarta yang hendak bervakansi. 

Baca Juga: Jauh dari Konflik, Ternyata Pedangdut Inul Daratista Sempat Minta Cerai karena Tak Bisa Hamil

"Kecelakaan diduga karena pengendara diarahkan oleh Google Maps. Saat di TKP, supir tidak tahu medan dan terlalu fokus Google Maps sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya," kata Kanit Lantas Polsek Lembang, AKP Asep Ratman dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Kamis 29 Oktober 2020.

Rombongan tersebut rencananya akan berwisata ke The Lodge Maribaya setelah berkunjung dari Orchid Forest di Cikole. 

"Diduga untuk mengindari kemacetan dan mencari jalur lebih cepat, mereka menggunakan petunjuk dari Google Maps.Tetapi salah arah jalan sehingga mereka mengalami kecelakaan," kata Asep.

Baca Juga: Petinggi Golkar Usulkan Jokowi Jadi Wapres 2024, Rocky Gerung: Jangan-jangan Pak Jokowi yang Pengen

Asep menuturkan bahwa para penumpang selamat meski kondisi kendaraan rusak parah.

Pihaknya mengimbau, wisatawan yang berkunjung ke wilayah Lembang, agar tidak hanya terpaku teknologi Google Maps ketika hendak menuju ke suatu tempat, terlebih baru pertama kali datang ke daerah itu.

 

"Karena tidak selamanya data yang diberikan GPS atau Google Map akurat. Beberapa kali pengguna Google Map diketahui tersesat akibat petunjuk dari teknologi tersebut, bahkan hingga mengalami kecelakaan," tuturnya.

 

Agar insiden ini tidak berulang, pihaknya meminta kepada wisatawan untuk tidak malu bertanya kepada warga sekitar agar diberikan petunjuk jalur yang aman.

 

"Jangan terlalu fokus Google Maps, karena terkadang rute yang diarahkan itu menyesatkan. Lebih baik lihat marka atau bertanya ke warga atau ke anggota kepolisian," ujarnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler