Empat Jam Diguyur Hujan, Jalan Raya Bandung-Cianjur Putus Akibat Banjir Bandang Usai Tanggul Jebol

- 9 Januari 2021, 21:40 WIB
Jalan Raya Bandung-Cianjur terputus akibat banjir bandang dan longsor. di Desa Sukabakti Kecamatan Naringgul dan menyebabkan dua rumah rusak.
Jalan Raya Bandung-Cianjur terputus akibat banjir bandang dan longsor. di Desa Sukabakti Kecamatan Naringgul dan menyebabkan dua rumah rusak. /ANTARA/Ahmad Fikri/AM/ANTARA

PR BEKASI - Lebih dari empat jam, hujan deras mengguyur kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dampaknya  mengakibatkan jalan raya Bandung-Cianjur terputus akibat banjir bandang dan longsor.

Lokasi kejadian tersebut tepatnya di Kecamatan Naringgul, Cianjur.

Banjir tidak hanya memutus akses jalan tetapi juga menyebabkan dua rumah warga rusak berat terbawa banjir dan tertimpa longsor.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sampaikan Duka Cita Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air: Innalillahi

Hal tersebut dibenarkan Camat Naringgul Ijuh Sugandi saat dihubungi Sabtu 9 Januari 2021 mengatakan, sejak siang hingga malam hari sebagian besar wilayah Naringgul diguyur hujan lebat.

Dampaknya, hal ini menyebabkan air di waduk buatan di atas perkampungan Patrol jebol sehingga menyebabkan banjir bandang.

"Waduk buatan di atas Kampung Patrol, tidak kuat menahan air, ditambah saluran air warga banyak yang tersumbat sehingga air bah langsung menghantam perkampungan, dua rumah rusak nyaris ambruk dan puluhan lainnya tergenang air bercampur lumpur setinggi 50 sentimeter," katanya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pihaknya masih mendata kerugian akibat banjir dan longsor yang terjadi bersamaan.

Baca Juga: Haikal Hassan Klaim Tak Pernah Jelekkan Jokowi, Muannas Alaidid: Ini yang Namanya Licin Seperti Ular

Hingga malam menjelang, puluhan kepala keluarga berusaha mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Bahkan pihak kecamatan telah meminta aparat desa dan relawan untuk menyediakan tempat pengungsian bagi puluhan kepala keluarga yang terdampak.

Sementara itu, dua kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, saat ini sudah diungsikan ke rumah kerabatnya yang dinilai aman dari jangkauan banjir dan longsor.

"Kami belum bisa memastikan berapa rumah yang terdampak, namun perkiraan lebih dari 20 rumah dan rencananya pemilik berserta anggota keluarga terpaksa diungsikan ke sejumlah titik, guna menghindari terjadinya banjir dan longsor susulan," katanya yang  dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Pengamat Penerbangan Sarankan Pemerintah Buka Riwayat Perawatan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Sedangkan jalur utama Bandung-Cianjur, yang membentang di wilayah tersebut, sementara tidak dapat dilalui dari kedua arah.

Banjir bercampur tanah longsor menutup landasan jalan sepanjang 50 meter sehingga pihaknya menunggu alat berat dari PUPR pusat dan provinsi guna menyingkirkan material longsor.

"Untuk jalan utama, sejak sore hingga malam ini, belum bisa dilalui selain tertutup air bah, sekitar 50 meter landasan jalan tertutup material longsor berupa batu dan lumpur dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter, harapan kami alat berat segera datang dan jalur kembali dapat dilalui," katanya.

Baca Juga: Jadi Tempat Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air, Berikut Profil Pulau Laki di Kepulauan Seribu

Sementara Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan pihaknya telah mengirim anggota dan melibatkan puluhan relawan tangguh bencana dari dua kecamatan terdekat ke lokasi banjir dan longsor di Naringgul.

Relawan diminta untuk langsung melakukan evakuasi warga ke tempat aman.

"Kami baru mendapat informasi beberapa menit yang lalu dan langsung mengirim petugas ke lokasi. Namun puluhan orang Retana dari dua kecamatan terdekat, sudah sampai di lokasi, untuk melakukan mitigasi dan evakuasi warga ke tempat aman. Saat ini relawan masih melakukan pendataan," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x