Pembebasan Lahan Jadi Masalah Tol Cisumdawu, Menteri PUPR Minta Proyek Ini 'Dikeroyok' sebelum Akhir 2021

- 5 April 2021, 16:31 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono targetkan konstruksi Tol Cisumdawu tuntas akhir tahun ini. Pembebasan lahan direncanakan akan diselesaikan dikeroyok.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono targetkan konstruksi Tol Cisumdawu tuntas akhir tahun ini. Pembebasan lahan direncanakan akan diselesaikan dikeroyok. /Twitter.com/KemenPU

PR BEKASI - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menargetkan konstruksi Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) agar segera tuntas pada akhir tahun 2021.

Tol Cisumdawu sepanjang 60,10 Km ini nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.

Menteri Basuki meminta seluruh pihak agar terus berkoordinasi dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan.

Hal tersebut dilakukan agar penyelesaian tol yang memiliki pemandangan indah di Jawa Barat ini sesuai target akhir 2021.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Sebabkan Aliran Listrik hingga Transportasi di Kupang Lumpuh Total 

Baca Juga: Sebut Kehadiran Jokowi di Nikahan Atta-Aurel Tak Bisa Dibela, Gus Sahal: Kenapa Jokowi Ga Hadir Virtual Aja

"Masalah pembebasan lahan ini, saya minta dikeroyok agar konstruksinya bisa cepat bergerak," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara.

"Karena konstruksi hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," sambungnya.

Kehadiran Tol Cisumdawu ini sekaligus mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana).

Tol ini diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru terutama di Jawa Barat.

Harapan lainnya menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena menyuguhkan panorama pegunungan di Bumi Priangan. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 4 April - 10 April Scorpio, Virgo, Libra, dan Leo: Awas Jangan Terlalu Cerewet!

Untuk mempercepat pengadaan lahan, Kementerian PUPR melalui Satke Pembangunan Tol Cisumdawu, Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain.

Seperti dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, dan instansi terkait lainnya.

Mekanisme pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur dan bila tidak terjadi kesepakatan harga lahan yang telah ditetapkan oleh penilai independen, maka akan dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di pengadilan.

Berdasarkan data untuk Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 Km konstruksinya mencapai 71,59 persen dengan progres lahan 97,74 persen.

Selanjutnya Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 Km progres konstruksinya 91,13 persen dengan capaian lahan 95,93 persen.

Baca Juga: Stimulus Listrik Berlanjut, PLN Pastikan Penyaluran Tersedia dari April hingga Juli 

Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 Km konstruksinya telah rampung 100 persen.

Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 Km dan Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 Km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing-masing 39,71 persen dan 38.00 persen.

"Berdasarkan laporan, pada April lahan sudah bisa 70% untuk Seksi 4 sehingga konstruksi kita minta Mei sudah bisa bergerak," ujar Menteri Basuki.

Selanjutnya, Seksi 6 Ujungjaya-Dawuan sepanjang 6,06 km telah dimulai konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 25,20 persen dan Seksi 6B sebesar 2,30 persen.

Untuk perkembangan pembebasan lahan dari proyek Tol Cisumdawu kali ini telah mencapai 87,53 persen.

Baca Juga: Khawatirkan Generasi Muda Terjebak Terorisme, Pengamat: Kurangnya Ilmu Agama Permudah Kelompok Teroris 

Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dari enam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun.

Dengan beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu dan nantinya terhubung dengan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi 1 jam.

Dengan konektivitas yang semakin meningkat maka operasional bandara akan semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x