Serta melihat bagaimana persiapan dalam penanganan protokol kesehatan.
“Saya hari ini mengecek di SMP 1 Garut sekolah kebanggaan Kabupaten Garut ini ada team guard kita pastikan mereka pakai masker dan di sekolah sudah dipersiapkan cuci tangan, adanya social distancing dan tentunya kita mengurangi jam menjadi tiga jam. Ayo kita gerakkan lagi anak-anak semangat ke sekolah,” ucapnya.
Baca Juga: Korsleting Listrik Jadi Penyebab Kebakaran di Taman Sari Jakarta Barat, 112 Rumah Ludes
Di sisi lain, Kepala SMPN 1 Garut Aceng Mulyana mengatakan bahwa saat ini simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka baru diisi 16 ruangan dari total 8 kelas.
Dan ia juga menambahkan, jika simulasi tersebut berhasil dilakukan, maka untuk pembelajaran minggu depan akan ditambah ruang kelasnya.
"Dibagi sesi dan kebetulan kami mencoba untuk minggu ini itu ada 8 kelas berarti kali dua ada 16 ruangan yang disiapkan disterilkan dan insyaallah untuk minggu depan kami tambahkan lagi untuk melihat momen ini apakah protokol kesehatan anak-anak ini betul-betul sudah mantap dan sudah bisa dijalankan semaksimal mungkin," kata Aceng.
Baca Juga: Meradang HRS Disindir Dahnil Anzar, Habib Mahdi: Ia Sosok yang Pantas Jadi Imam Besar Umat Islam
Aceng mengatakan bahwa yang mengikuti pembelajaran pada hari ini ialah kelas 7 dan 8.
"(Untuk yang masuk hari ini) kelas 7 dan kelas 8 karena kelas 9 sudah hampir selesai materi pembelajarannya jadi kelas 7 dan kelas 8. Jumlah siswa yang hadir hampir 160 dari 800 siswa kelas 7 dan kelas 8," sambungnya.
Ia lalu berharap dengan adanya simulasi kegiatan ini dapat dijadikan momentum penerapan prokes dalam dunia pendidikan.