Hamish Daud Dampingi Ridwan Kamil Tinjau Pengolahan Sampah Plastik di Bandung Barat, Ada Apa?

- 20 April 2021, 16:32 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau proses daur ulang sampah plastik yang diolah oleh PT Namasindo Plas di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 20 April 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau proses daur ulang sampah plastik yang diolah oleh PT Namasindo Plas di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 20 April 2021. /Pipin/Biro Adpim Jabar/

PR BEKASI - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau proses daur ulang sampah plastik air minum yang diolah oleh PT Namasindo Plas di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 20 April 2021.

Pabrik tersebut memiliki teknologi yang dapat mengubah sampah plastik menjadi botol air mineral siap pakai.

Sampah yang sudah diolah akan dijual kepada industri air minum yang membutuhkan.

Baca Juga: Samakan Perjuangan Anies dengan Rasulullah Saat Hadapi Kaum Kafir Quraisy, Musni Umar: Ini Pengulangan Sejarah

"Ini membuat semangat agar semua sampah plastik yang bisa didaur ulang bisa kita ubah di sini dan dijual kembali ke industri-industri yang membutuhkan botol plastik air mineral," kata Kang Emil - sapaan akrab Ridwan Kamil.

Kang Emil sendiri menyebut proses daur ulang sampah plastik air minum dengan nama sirkular ekonomi.

Sebab, semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut akan mendapatkan keuntungan ekonomi.

Baca Juga: Dituding Ingin Hilangkan Tradisi Mudik, Ganjar Pranowo Jawab Tuduhan dengan Santai

"Dari sejak air mineral itu diminum lalu dibuang dia bisa muter lagi oleh pelestari, lalu ke kolektor yaitu pabrik ini. Lalu dijual lagi ke industri. Karena prosesnya berputar 100 persen itulah kita sebut dengan sirkular ekonomi," ucapnya.

Proses daur ulang sampah plastik ini juga memanfaatkan aplikasi bernama Octopus. Aplikasi yang kini sudah bisa diunduh oleh masyarakat Jabar ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah. Setiap sampah memiliki poin, dan poin tersebut dapat dikonversi menjadi uang.

"Nanti Octopus digunakan oleh pengguna untuk memanggil pelestari yang akan mengambil sampah langsung dari rumah, sehingga meningkatkan pendapatan mereka, bisa dapat Rp2 juta sampai Rp5 juta tergantung banyaknya sampah plastik yang disetorkan," ucap Kang Emil.

Baca Juga: Hati-hati! Beredar Video Aksi Curanmor oleh Oknum Manusia Silver Tertangkap Kamera CCTV

Kang Emil mendorong masyarakat Jabar untuk memilah sampah organik dan nonorganik, khususnya sampah plastik.

Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup Jabar, dalam sehari, jumlah sampah plastik yang dapat didaur ulang mencapai 6.400 ton di seluruh Jabar.

"Kami sehari ada 6.400 ton sampah plastik yang bisa didaur ulang, bahkan sampah plastik dari Bali dan Lombok pun dibeli oleh Jabar," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Nama Ulama Hilang dan Tokoh PKI Muncul di Kamus Sejarah Kemendikbud, HNW: Segera Tarik dan Revisi!

Pengolahan sampah plastik dan menjadi sirkular ekonomi ini menjadi komitmen Pemda Provinsi Jabar agar Indonesia tidak lagi dicap sebagai negara yang banyak membuang sampah plastik ke laut.

Adapun dalam peninjauan proses daur ulang sampah tersebut, Kang Emil didampingi oleh pemerhati lingkungan laut yang juga pendiri Indonesia Ocean Pride Hamish Daud.

"Mas Hamish Daud yang paham banget betapa di laut kita sebenarnya banyak sampah plastik karena orang tidak ada solusinya. Maka saya komitmen di 2021 akan menjadikan problem sampah plastik bisa selesai dengan sistem sirkular ekonomi agar Indonesia tidak lagi di-bully karena banyak sampah plastik di lautan." tuturnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x