Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Industri, Ridwan Kamil: Jabar Akan Jadi Provinsi Pertama di Asia Tenggara

- 7 Februari 2020, 10:00 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil.*
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil.* /M AGUNG RAJASA/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengembangkan pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar untuk skala industri.

Direncanakan pengembangan ini akan dilakukan di seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, proyek ini hasil kerjasama dengan pihak swasta selaku pemilik teknologi dalam pengolahan sampah plastik tersebut.

Baca Juga: Li Wenliang Meninggal, Dokter yang Sempat Umumkan Virus Corona Pertama Kali dan Dipanggil Polisi Lantaran Dituding Sebarkan Hoaks

Nantinya nilai investasinya mencapai Rp 750 miliar per lokasi.

Lanjutnya, pria yang akrab disapa Emil ini berharap jika berjalan mulus, pembangunan proyek tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun ini di lima wilayah, yakni Bandung Raya, Bogor Raya, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, serta wilayah Priangan Timur seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar.

"Kalau ini berhasil, maka dari itu Jawa Barat akan jadi provinsi pertama d Asia Tenggara yang punya sistem pengelolaan sampah plastic,” ucap Emil.

Baca Juga: Persib Bandung Tentukan Nasib Dua Pemain Asing Akhir Pekan Ini, Geoffrey Castillion Lambat

Dikutip dari situs Pemprov Jabar oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com, Emil menambahkan nantinya di masing-masing pengelolaan sampah untuk kapasitasnya itu bisa mencapai ratusan ton di setiap harinya.

Salah satu contohnya yakni Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kabupaten Bandung Barat dan Galuga di Kabupaten Bogor masing-masingnya bisa mengonversi 600 ton sampah platik per hari.

Saat ini sedang dikerjakan Detail Engineering Design (DED) di lima lokasi tersebut.

Baca Juga: Uji Coba Rekayasa Lalu LIntas di Gerbang Tol Cibitung Bekasi Ditunda

Dalam waktu dekat ini, pihaknya dapat membangun tempat pengolahan sampah plastilk tersebut di Galuga untuk di kawasan Bogor, serta Sarimukti untuk di kawasan Bandung.

Adapun prediksi waktu pengerjaannya selama sembilan bulan.

Kemudian Emil melanjutkan, semoga dengan hadirnya tempat pengolahan sampah plastik ini, nantinya di kawasan Bandung dan Bogor Raya memiliki dua tempat pengolahan sampah.

Baca Juga: Putus Asa Lawan Virus Corona, Orang-orang di Tiongkok Buru Obat HIV

“Nanti kita lihat mana yang bisa duluan Galuga atau Sarimukti,” ujarnya.

“Untuk sekarang Bogor ada Nambo (pengonversi sampah menjadi batubata red.) dan Galuga, sementara di Bandung ada Legok Nangka dan Sarimukti,” lanjutnya.

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, keberadaan TPAS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat sejatinya masih sangat dibutuhkan sehingga nanti pihaknya tidak akan menutup TPAS tersebut seperti yang pernah direncanakan oleh Gubernur Jabar sebelumnya Ahmad Heryawan.

Baca Juga: Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez, Carlo Penat: Saya Tak Bisa Tentukan Siapa yang Terbaik

Sementara itu, menurut penelitian Institut Teknologi (ITB) Bandung, Emil menambahkan TPAS Legok Nangka di Cicalengka, Kabupaten Bandung tersebut hanya mampu mengatasi 50 persen dari jumlah sampah yang dihasilkan dari kawasan Bandung Raya.

Maka dari itu, menurutnya jika program konversi sampah plastik menjadi bahan bakar bisa direalisasikan, sehingga Jabar akan menjadi provinsi pertama di Asia Tenggara yang melakukan itu dalam skala besar.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x