Anak SD di Garut Meninggal Dunia 6 Hari usai Vaksinasi, Dinkes Telusuri Penyebabnya

- 24 Januari 2022, 09:52 WIB
Ilustrasi. Dinkes Garut masih meneliti penyebab meninggalnya anak SD di Garut, ia meninggal sepekan usai vaksinasi.
Ilustrasi. Dinkes Garut masih meneliti penyebab meninggalnya anak SD di Garut, ia meninggal sepekan usai vaksinasi. /Pixabay/MasterTux

PR BEKASI - Seorang anak Sekolah Dasar (SD) kelas empat di Garut meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi Covid 19 di sekolahnya.

Dengan adanya kabar tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut langsung menelusuri penyebab pasti meninggalnya anak SD tersebut.

Sebelumnya anak perempuan yang masih duduk di kelas empat SD ini melakukan vaksinasi Covid 19 di sekolahnya pada tanggal 15 Januari 2022, lalu enam hari kemudian tepatnya tanggal 21 Januari 2022 korban dinyatakan meninggal dunia.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian anak SD tersebut, Dinkes setempat langsung menelusurinya.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Akan Alami Minggu Berat pada 24-30 Januari 2022: Virgo Merasa Hidupnya Tidak Berharga

Apakah anak tersebut meninggal dunia karena vaksinasi atau karena mempunyai riwayat sakit, hal ini masih diteliti.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani yang mengatakan bahwa Dinkes saat ini masih menelusuri penyebab pastinya serta belum dapat menyimpulkan apa-apa.

"Kita belum bisa menyimpulkan karena hari ini dari tim KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) akan menelusuri dan mendiskusikan," ucap Leli Yuliani.

"Kita juga belum bisa memberikan keterangan dari mana dan apa penyebabnya," ujarnya.

Baca Juga: Perang Dunia 3 di Depan Mata, AS Minta Para Diplomat dan Warganya Keluar Dari Ukraina

Lebih lanjut Leni menjelaskan kronologi siswi SD tersebut dapat meninggal dunia setelah beberapa hari melakukan vaksinasi.

Dia menuturkan setelah melakukan vaksinasi pada Sabtu, 15 Januari 2022, sisiwi SD tersebut kemudian mengeluhkan sakit dan muntah-muntah.

Kemudian pada 19 Januari 2022, siswi ini langsung dibawa ke Puskesmas Wanaraja, sehari kemudian kondisinya kembali membaik.

"Masuk Puskesmas itu tanggal 19 karena muntah-muntah, agak jauh jaraknya dari vaksinasi," ungkapnya.

Baca Juga: Telah Lakukan Dosis ke-4, Studi Israel: Tingkatkan Daya Tahan Lansia 3 Kali Lipat

Setelah pulang dari puskesmas, kondisi siswi SD ini memang sudah membaik, namun dua hari kemudian Yeni menyebutkan kondisi anak perempuan ini kembali memburuk.

Tepat di sore hari pada tanggal 21 Januari 2022 atau seminggu setelah vaksinasi, siswi SD ini meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, siswi SD ini kembali mengalami sakit kepala dan muntah-muntah, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ANTARA pada Senin, 24 Januari 2022.

Para petugas medis kemudian langsung melakukan uji lab pada siswi SD ini, namun sebelum keluar hasilnya di sore hari, kondisi korban langsung menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Dwi Andhika Tak Mau Komentari Polemik Keluarga Vanessa Angel: Ini Penghormatan Buat Almarhumah

"Anak muntah-muntah lagi disertai sakit kepala, kemudian cek lab, sorenya kondisi anak ngedrop, pukul 17.35 pasien dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

Lebih lanjut, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut juga menjelaskan sebelum dilakukan vaksinasi, kondisi kesehatan siswi SD tersebut dalam keadaan sehat dan baik.

Oleh karena itu, Anak SD tersebut pun dapat dinyatakan boleh mengikuti program vaksinasi Covid 19 di sekolahnya.

Adapun jumlah kasus anak yang meninggal setelah divaksinasi di Kabupaten Garut saat ini berjumlah satu orang.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x