Curah Hujan Cenderung Lebih Tinggi pada 2021, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Bencana Banjir

26 Desember 2020, 06:49 WIB
Banjir merendam ruas jalan di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin, 21 September 2020 malam. /ANTARA/HO-BPBD DKI

PR BEKASI - Masyarakat Indonesia diminta tetap waspada dan selalu siaga terhadap potensi banjir yang dapat terjadi kapan saja hingga beberapa bulan mendatang.

Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, potensi banjir di Indonesia akan mengalami peningkatan pada awal 2021, tepatnya pada Januari hingga Maret.

BMKG mengatakan curah hujan di awal 2021 akan berkisar di angka 200-500 milimeter per bulan, atau cenderung lebih tinggi dibandingkan pada 2020.

Baca Juga: Singgung 'Taktik Sinterklas', Firli Bahuri: Aparatur Negara Jangan Terjebak Dalam Gratifikasi Natal

Bahkan, sebagian wilayah Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua diperkirakan mendapatkan curah hujan bulanan lebih dari 500 milimeter per bulan.

"(Curah hujan) cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 lalu," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Jumat, 25 Desember 2020, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Dwikorita Karnawati, tingginya curah hujan ini akan berpotensi meningkatkan peluang terjadinya banjir di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Minta Pemerintah Impor Pfizer, Fadli Zon: Jangan Tergantung Pada Sinovac, Belum Jelas Keamanannya

Wilayah yang berpotensi terjadi banjir diantaranya Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga menjelang akhir Desember 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

"Musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," katanya

Baca Juga: Beri Ucapan di Hari Natal 2020, Sri Mulyani Berharap Jadi Momentum Saling Menguatkan

Saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat Celcius dari normalnya.

Dari analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, lanjut dia, kondisi musim hujan hingga Maret 2021 diprediksi akan bersifat normal sampai atas normal atau cenderung lebih basah dari biasanya dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu.

Adapun ketinggian gelombang laut juga berpeluang terjadi setinggi 2.5-4 meter pada 24-27 Desember 2020 di Perairan barat Kepulauan Mentawai-Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa.

Baca Juga: 2 Negara Tetangga indonesia Sudah 'Dicolek' Virus Corona Varian Baru, Menristek: Kita Harus Waspada

BMKG mengimbau Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, longsor, dan banjir bandang.

Selain itu, Pemerintah dan Masyarakat diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini terbaru dari BMKG.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler