Luluskan 96 ‘Atlet’ Terampil Rakit Bom, Pelatih Teroris JI: Kita Latih Bela Diri Agar seperti Ninja

29 Desember 2020, 12:52 WIB
Tangkapan layar video Anggota muda teroris JI saat pelatihan di Sasana. /Dok. Divisi Humas Polri

PR BEKASI – Densus 88 Antiteror Polri menemukan pusat pelatihan jaringan teroris kelompok Islamiyah (JI) di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. 

Pusat pelatihan tersebut merupakan salah satu dari 12 tempat latihan jaringan teroris JI.

Menurut Irjen Pol Argo Yuwono, lokasi tersebut menjadi tempat pelatihan generasi muda JI. 

Baca Juga: Aa Gym Positif Terpapar Covid-19, Yusuf Mansur Berdoa: Semoga Beliau Diringankan Sekali oleh Allah

“Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan JI,” kata Argo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dikutip dari PMJ News, Selasa, 29 Desember 2020.

Sang pelatih, teroris JI Joko Priyono alias Karyo mengaku mendapatkan tugas sebagai pemimpin pelatihan JI di Semarang, Jawa Tengah. 

Karyo mengaku mendapatkan perintah dari Amir atau Pimpinan JI, Para Wijayanto. Karyo sendiri ditangkap 2019 lalu.

Karyo menuturkan bahwa sejak 2011 tempat latihan didirikan, ia telah melatih 7 angkatan dengan total generasi muda sebanyak 96 orang. 

Baca Juga: Airlangga Hartanto Optimistis UU Cipta Kerja dan Program PEN Dorong Ekonomi Indonesia Kian Membaik

Dia menjelaskan pelatihan yang dilakukan dengan konsep pelatihan militer seperti bela diri, melempar pisau, menggunakan pedang dan samurai sampai dengan pelatihan perakitan bom dan penyergapan.

“Saya latih dari orang yang enggak bisa sampai menjadi atlet. Mulai dari pembentukan stamina, power, gerakan dasar pada level tertentu sekitar 6 bulan ke atas,” kata Karyo.

“Kita latih bela diri seperti ninja dengan menggunakan pisau, bintang, dan juga samurai atau pedang. Kita juga latih persenjataan,” sambungnya. 

Lebih lanjut, Karyo mengaku, para anggota JI yang telah terlatih juga memiliki kemampuan untuk menculik tokoh dan juga pimpinannya yang telah diamankan oleh pihak yang berwajib. Termasuk juga cara penyergapan yang dilakukan secara profesional. 

Baca Juga: Gawat! Bansos Pemprov Jabar Tahap IV untuk 9.304 Keluarga di Bekasi Dipotong Jadi Hanya Rp100.000

“Kalau ada tokoh kita ditangkap, kita juga mesti bisa melakukan penyelamatan dengan melakukan aksi penyergapan. Kita latih juga seluruh anggota yang ada di Sasana,” ujar Karyo.

Pascamenyelesaikan pelatihan, kata Karyo, para anggota dikirim ke Suriah untuk selanjutnya dilakukan pelatihan militer di sana. 

Mulai dari menggunakan senjata api (senapan dan pistol) hingga perakitan bom.

“Sudah ada dasarnya di sini, baru dikirim per angkatan ke Suriah. DI sana nanti akan dilakukan pelatihan lagi,” tutur Karyo.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler