Meski Sudah Meninggal Dunia, 3 Fakta Perjalanan Hidup Syekh Ali Jaber Ini Patut Dicontoh Masyarakat

14 Januari 2021, 13:45 WIB
Kabar Duka Menyelimuti Umat Islam, Penceramah Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia. /Tangkapan layar YouTube/Syekh Ali Jaber/.*/Tangkapan layar YouTube/Syekh Ali Jaber

PR BEKASI – Ulama sekaligus pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 8.30 di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan status negatif Covid-19.

Kabar wafatnya Syekh Ali Jaber ini meninggalkan kesedihan yang teramat mendalam bagi banyak orang apalagi orang-orang yang sudah kenal dekat dengan almarhum.

Syekh Ali Jaber dikenal sebagai ulama dengan dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya juga dilengkapi secara rinci dengan ayat suci Alquran dan hadis sehingga kehadirannya dapat diterima masyarakat.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Gus Yaqut: Jasa Almarhum Sangat Besar dalam Dakwah di Indonesia

Bukan hanya itu, Syekh Ali Jaber menurut orang-orang yang sudah bertemu dengan almarhum adalah sosok yang sangat baik dan mempunyai hati yang lemah lembut.

Bahkan ia mampu memaafkan orang yang sudah menusuknya tahun lalu saat Syekh Ali Jaber hadir dalam sebuah acara safari dakwah di Lampung.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta dari perjalanan hidup yang dimiliki Syekh Ali Jaber yang patut dicontoh oleh masyarakat:

Baca Juga: Garda Nasional AS Siap Kerahkan 20.000 Tentara di Washington Jaga Keamanan Pelantikan Joe Biden

1. Memaafkan orang yang telah menusuknya

Syekh Ali Jaber saat itu sedang menghadiri Wasuda Tahfidz Perdana TPQ dan Rumah Tahfids Falahudiin di Bandarlampung pada Kamis sore, 13 September 2020.

Namun saat acara sedang berlangsung, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berlari ke atas panggung dan kemudian menghampiri Syekh Ali Jaber lalu menusuknya dengan sebuah pisau. Nyaris, upaya penusukan tersebut beruntungnya hanha melukai  pergelangan tangan almarhum.
 
Singkat cerita, sebelum pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber meminta maaf justru ia sudah memaafkannya terlebih dahulu.

Bahkan ia juga sempat meminta maaf kembali kepada pelaku.

Baca Juga: Sempat Berhenti Beroperasi saat Pandemi Diduga Jadi Salah Satu Kemungkinan Jatuhnya Sriwijaya Air

Hal itu dilakukannya karena ingin meniru sikap Rasulullah SAW yang memiliki sifat mulia, suci, dan terpuji kala mendapatkan perlakuan buruk.

Kemudian, Syekh Ali Jaber mengungkapkan alasannya kenapa ia meminta maaf lebih dahulu karena ia mengaku terlambat menolong si pelaku yang sudah dipukuli oleh orang-orang yang hadir di acara tersebut.

2. Pemulung yang diangkat anak  

Masih ingat dengan foto Muhammad Ghifari Akbar atau akbar saat sedang membaca Alquran di trotoar Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat beredar di media sosial?

Diketahui akbar adalah pemulung dsri Garut yang sedang mencari ibunya.

Baca Juga: Media Asing Soroti Strategi Vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang Lebih Dulu Suntik Anak Muda

Setelah fotonya viral, Akbar akhirnya berkesempatan bertemu dengan Syekh Ali Jaber dalam suatu acara di Cimahi, Jawa Barat.

Saat itu dalam unggahan Instagram Story Syekh Ali Jaber mengatakan, jika bertemu dengan Akbar adalah suatu cita-cita.

Setelah bertemu, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa Akbar akan menjadi anak angkatnya dan akan umrah bersama.

3.     Hafal 30 juz Al-Qur’an saat usianya masih 11 tahun

Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Ia adalah seorang penghafal Alquran. Di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber bahkan sudah mampu menghafal 30 juz Alquran.

Bahkan di usia 13 tahun, Syekh Ali Jaber mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler