Menkes Budi Sadikin Sarankan Ibu-ibu PKK Terlibat Tegakkan Prokes, Ini Alasannya

22 Januari 2021, 21:32 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

PR BEKASI – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan langkah terbaik dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah dengan disiplin kebiasaan baru. 

Ia bahkan menyarankan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) ikut terlibat tegakkan protokol Kesehatan.

“Tentara dengan Polisi pernah dipaksa tapi tidak berhasil,” kata Budi seperti dalam diskusi daring seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube PRMN Suara Cimahi, Jumat, 22 Januari 2021.

“Perubahan perilaku harusnya PKK ya! Apa yang ditakuti seorang pria selain polisi? Ya istri,” katanya.

Baca Juga: Viral! Bayi 4 Bulan Ini Dicekoki Minuman Keras, Warganet Kecam Aksi sang Paman

Ia menjelaskan bahwa lewat istri, kedisiplinan protokol kesehatan bisa lebih efektif dilakukan di tengah masyarakat.

“Jadi memang penedekatannya lewat istri, nanti dia ngajarin suaminya atau dia mengancam anak-anaknya supaya memakai masker dan mencuci tangan,” ucapnya.

Budi pun 'berkelakar' bahwa Menteri saja patuh dengan permintaan istri.

“Saya aja pergi dimarahi istri nurut,” ucapnya. 

Baca Juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Vaksinasi, dr. Tirta: Vaksin Bukan Lindungi Kita

Rekomendasi WHO, kata Menkes, dalam strategi penanganan pandemi Covid-19 bukan hanya dengan vaksin atau mengurusi rumah sakit. Kedua tindakan tersebut merupakan upaya terakhir yang dapat dilakukan.

Sehingga prokes 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir atau handsanitizer lebih efektif.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penanggulangan Covid-19 perlu dilakukan oleh berbagai oleh berbagai pihak.

Program-program yang dibuat pemerintah harus didukung komponen bangsa.

Baca Juga: Berdoa Agar Musibah Segera Berakhir, Haji Lulung Ajak Pemimpin Tobat Nasional

“Pemerintah gak bisa buat program-program saja! Tapi harus jadi Gerakan yang didukung oleh komponen bangsa, komunitas masyarakat, formal dan non formal, muda dan pensiun,” ucapnya

Menkes Budi pun berjanji dalam menangani Covid-19 dirinya akan bekerja keras dan transparan berbicara apa adanya.

Pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung selama 10 bulan di Indonesia telah memakan korban baik masyarakat umum maupun tenaga kesehatan.

Terpantau dari situs Kementerian Kesehatan, hingga Jumat 21 Januari 2021, di Indonesia telah ada kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 965.283 orang.

Baca Juga: Bupati Sleman Disebut Positif Covid-19 dari Virus Vaksin Covid-19, Kemenkes Buka Suara

Pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 781.147 orang.Pasien yang sedang dirawat sebanyak 156.683 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 27.453 orang. 

Sedangkan data yang berhasil dihimpun Tim Mitigasi PB IDI,dari Maret hingga Desember 2020, terdapat total 139 petugas medis dan Kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19 yang terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 142 perawat.

Dokter yang wafat pun terdiri dari dokter umum, dokter spesialis yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah Provinsi dan 92  IDI Cabang (Kota/Kabupaten).*** 

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Sobat Dosen ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler