Moeldoko Mengaku Temui Kader Demokrat di Hotel, Yan Harahap: Integritas ke Mana?

4 Februari 2021, 11:53 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Moeldoko membantah tudingan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhyono (AHY) demi kepentingannya sebagai calon presiden pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

 

PR BEKASI - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap menanggapi soal pengakuan dari Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, bahwa dia menemui kader dari Partai Demokrat di hotel.

Yan Harahap memberikan sindiran kepada Moeldoko, yang awalnya terus mengelak sudah bertemu dengan kader dari Demokrat di hotel, bahkan sebelumnya dikatakan Moeldoko pertemuan itu terjadi di rumahnya.

Dikatakan Yan Harahap bahwa ketika barang bukti sudah mulai menyeruak baru akhirnya mengaku.

Dia juga menanyakan ke mana integritas dari Moeldoko.

Baca Juga: Dituduh Ingin Jadi Capres 2024, Moeldoko: Saya Profesional, Tidak Pernah Mengemis Jabatan

"Awalnya tak mengakui, begitu “barang bukti” mulai menyeruak akhirnya mengakui. Integritas ke mana?," kata Yan Harahap, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @YanHarahap pada Kamis, 4 Februari 2021.

Diberitakan, Moeldoko tak menampik bahwa ada sejumlah pertemuan yang terjadi dengan kader Partai Demokrat, baik itu di hotel atau di tempat lain.

Dia mengungkapkan biasa menemui banyak orang di kantor, dan biasa menerima berbagai kelompok.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Ingin Kudeta AHY, Moeldoko: di Demokrat Ada Pak SBY, Senior yang Sangat Saya Hormati

"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong', saya bisa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu," kata Moeldoko di kediamannya.

Menurutnya mau pertemuan berlangsung di mana itu haknya.

Ditegaskan Moeldoko tidak ada yang salah dalam hal itu, dan meminta untuk tidak perlu ikut campur.

"Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Penanganan Pusat hingga ke Level Mikro, Satgas Covid-19 Bentuk Posko Desa

Moeldoko juga kembali membantah adanya isu yang mengatakan kalau dia ingin melakukan kudeta di dalam tubuh Partai Demokrat.

Dia mengatakan kalau kerjaannya banyak, jadi untuk apa mengurusi hal yang tidak-tidak.

"Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang tidak-tidak saja," ucapnya.

Baca Juga: Ada Wacana Potong Insentif Nakes 50 Persen, Dipo Alam: Sitaan Koruptor Apa Bisa Cepat Dicairkan?

Dikatakannya walau dia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin baginya untuk meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menurunkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," kata Moeldoko.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler