Sindir Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta, Niluh Djelantik: Mau Nangis tapi Lupa Nada

21 Februari 2021, 20:15 WIB
Ketua DPP Bidang UMKM Partai Nasional Demokrat Niluh Djelantik. /Twitter.com/@niluhdjelantik/

PR BEKASI - Ketua DPP Bidang UMKM Partai Nasional Demokrat Niluh Djelantik ikut mengomentari soal banjir yang terjadi di DKI Jakarta.

Dalam cuitannya, dia mengunggah cuplikan video dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang mengatakan air masuk ke dalam tanah.

Seakan menyindir Anies Baswedan, cuplikan video yang diunggah oleh Niluh Djelantik itu sedang ditonton oleh kartun anak-anak dari Jepang yakni, Nobita dan Doraemon yang sedang tersenyum sipu.

Baca Juga: Viral Pria Lecehkan Anak Perempuan di Bawah Umur, Fiersa Besari: Tolong Selidiki

Baca Juga: Jokowi Sebut Banjir Jakarta Lebih Mudah Ditangani Presiden, Rizal Ramli Tanyakan Kehadiran Pemerintah Pusat

Baca Juga: Burung Camar Bahrain Dicap Terlalu Gemuk untuk Terbang karena Sering Santap Makanan Manusia

Niluh Djelantik pun mengatakan kalau dia ingin menangis, tetapi lupa nadanya.

"Mau nangis tapi lupa nadanya. @aniesbaswedan Jakarta banjir ooii bangun bangun," cuitnya, disertai dengan emoji menangis, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @niluhdjelantik pada Minggu, 21 Februari 2021.

Dalam video yang diunggahnya, Anies Baswedan menyatakan bahwa sunnatullah dari air hujan adalah masuk ke dalam tanah, bukan dialirkan ke laut.

Baca Juga: Ada Perjanjian Tertulis Antara Sule-Lina, Teddy Terancam Dipolisikan Jika Tak Kembalikan Aset Rizky Febian

"Dan ini melawan sunnatullah, kenapa? Air itu turun dari langit ke bumi bukan ke laut. Harusnya dimasukkan ke dalam bumi, dimasukkan ke tanah. Di seluruh dunia air jatuh itu dimasukkan ke tanah, bukan dialirkan pakai gorong-gorong raksasa ke laut. Jakarta mengambil keputusan yang fatal," kata Anies Baswedan.

Sementara itu, banjir di DKI Jakarta telah merenggut nyawa lima orang anak-anak.

Untuk itu, Anies Baswedan meminta kepada masyarakat untuk mengawasi kegiatan anak-anak saat terjadi banjir, agar tidak ada lagi korban tewas akibat banjir, termasuk dari kalangan anak-anak.

Baca Juga: Dinilai Antagonis Sampai Bikin Emosi Penonton, Natasha Dewanti Ungkap Karakter Mama Sarah yang Sebenarnya

Dia memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau masyarakat, untuk menegur anak-anak yang bermain di kawasan yang ada genangan air.

"Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila anak-anak bermain di kawasan yang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti," ujar Anies di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat.

Anies menyebut bermain di tempat seperti itu sering berisiko, dan mungkin saja ada peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

"Karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga, akhirnya peristiwa yang tidak kita inginkan," ucapnya.

Baca Juga: 2 Desa Terkubur dan 157 Jiwa Tewas, Wawalkot Bekasi Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Diinformasikan, empat dari lima korban tewas tersebut adalah anak-anak yang masih berusia tujuh tahun, 11 tahun, dan 13 tahun. Mereka jatuh terpeleset ketika bermain air di dekat air yang arusnya deras.

Anies mengajak untuk memandang anak-anak yang bermain di tempat berbahaya dan berisiko sebagai anak sendiri, bukan anak orang lain.

Sehingga, dituturkan Anies Baswedan, akan ada rasa tanggung jawab untuk mengingatkan, menegur, dan menghentikan anak-anak tersebut, agar mereka tidak terpapar risiko seperti kejadian yang sebelumnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler