Netizen Indonesia Dicap Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Ridwan Kamil: Level Kasarnya Luar Biasa

25 Februari 2021, 19:05 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soroti hasil survei yang menyebutkan netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. /Instagram @ridwankamil

PR BEKASI – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi hasil survei yang menyebutkan netizen Indonesia sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. 

Melalui Instagramnya, Ridwan Kamil mengungkapkan sejumlah perilaku buruk netizen Indonesia di media sosial. 

“Banyak membuli dan galak di medsos. Pas ketemu seolah paling sopan dan santun,” kata Ridwan Kamil dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram, @ridwankamil, Kamis, 25 Februari 2021. 

“Atau pas ditangkap karena nyebar hoaks, menangis dan minta maaf tersedu-sedu," katanya

Baca Juga: Kunjungan Kerja Jokowi di NTT Timbulkan Kerumunan , Ernest Prakasa: Ini Bukan Teladan yang Baik

Baca Juga: Tembakan Bripka CS Gegerkan RM Kafe, Kesaksian Juru Parkir: Ada Wanita Keluar Menangis Terbirit-birit

Ridwan Kamil pun merasa ngeri jika membaca komentar-komentar netizen Indonesia di portal berita daring. 

“Apalagi kalau membaca kualitas komen-komen di berita-berita online. Level kasarnya luar biasa,” ucap Ridwan Kamil.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil pun mengajak netizen Indonesia tetap santun berinteraksi secara tatap muka maupun virtual. Menurut Ridwan Kamil hal tersebut perlu dilakukan. 

“Mari santun dalam interaksi tatap muka, santun pula dalam interaksi virtual,” tutur Ridwan Kamil.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir di Kabupaten Bekasi, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Senilai Rp1,8 Miliar

Lanjutnya, kecuali generasi medos mau mengubah image Indonesia bangas yang ramat menjadi bangsa yang kasar di dunia. Semoga tidak.

“Mari saling memperbaiki diri,” kata Ridwan Kamil. 

Sebelumnya, Microsoft telah mengeluarkan laporan tahunan terbaru terkait tingkat kesopanan netizen atau pengguna internet bertemakan 2020 Digital Civility Index (DCI).

Dikutip dari Microsoft, Kamis, 25 Februari 2021, secara global, Belanda menjadi negara dengan netizen paling sopan, menempati ranking pertama.

Sementara di Asia Tenggara, umumnya Asia, Singapura berada di posisi teratas dan keempat secara global.

Baca Juga: Senator AS Kecam Pemerintah Israel karena Tidak Mengirim Vaksin Covid-19 ke Warga Palestina

Singapura tercatat naik empat peringkat, menggantikan Malaysia yang sebelumnya menempati urutan pertama. 

Adapun Indonesia dalam laporan tersebut menempati ranking ke-29 dari 32 negara yang diteliti Microsoft sehingga posisinya dinyatakan paling bawah di Asia Tenggara, menurun 8 poin dengan skor 76.

"Studi tahunan kesopanan digital ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi positif secara online," ujar Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific, Microsoft, Liz Thomas.

Survei ini diselenggarakan pada April hingga Mei 2020, melibatkan 16 ribu responden yang terdiri dari kaum muda dan dewasa. 

Baca Juga: Viral! Polisi Ini Takut Disuntik Sampai Baca Doa Qunut dan Ayat Kursi, Gus Nadir: Ini Pasti Wong NU

Diberlakukan skor dari 0 sampai 100, di mana makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi.

Risiko netizen yang dimaksud termasuk paparan kabar hoaks, ujaran kebencian, penipuan atau diskriminasi yang dialami di dunia maya. 

Kabar baiknya selama masa pandemi, 26 persen responden global menyatakan kesopanan online lebih baik karena netizen ingin membantu satu sama lain.

Namun risiko hoaks dan penipuan disebut meningkat 3 persen, ujaran kebencian naik 4 persen dan diskriminasi naik 5 persen. Di India, responden melaporkan paparan ujaran kebencian naik dua kali lipat sejak tahun 2016.

Baca Juga: PP GPI Akan Polisikan Presiden Jokowi, Refly Harun: Tidak Mudah Proses Seorang Kepala Negara

Adapun Indonesia, skor DCI untuk kaum remaja sebenarnya tidak berubah, tapi turun di kalangan dewasa. 

"Tidak ada perubahan skor DCI untuk kalangan muda tapi penurunan minus 16 poin di orang-orang dewasa di Indonesia," ucap Microsoft.

Risiko terbesar netizen Indonesia adalah hoaks dan penipuan yang naik 13 persen, ujaran kebencian naik 5 persen, namun diskriminasi turun 2 persen. 

Empat dari 10 responden menilai kesopanan lebih baik selama pandemi. Namun hampir 5 dari 10 orang mengaku terlibat dalam bullying dan 19 persen responden mengaku sebagai target.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Sea Mashable Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler