PR BEKASI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut menanggapi unggahan foto Said Didu yang tengah disuntik vaksin Covid-19.
Perlu diketahui, Said Didu mengunggah foto dirinya tengah disuntik vaksin Covid-19 dalam akun Twitter-nya.
Pada unggahan foto tersebut, tampak seorang dokter tengah menyuntik vaksin Covid-19 kepada lengan Said Didu.
"Alhamdulillah vaksinasi I," kata Said Didu.
Baca Juga: Digerebek Anggota Polda Metro Jaya, Hotel Milik Cynthiara Alona Diduga Jadi Tempat Prostitusi
Baca Juga: Timnas Bulutangkis Indonesia Didepak BWF dari All England, dr Tirta: Emang Lagi Sial
Baca Juga: Said Didu Bagikan Foto Disuntik Vaksin Covid-19, Muannas Alaidid: Ciri Anti Kritik dan Pembohong
Unggahan foto tersebut lalu menjadi perbincangan publik Indonesia lantaran Said Didu sebelumnya pernah melontarkan cuitan kontroversial tentang vaksin Covid-19.
"Artinya menerima vaksin tersebut adalah tong sampah?," tutur Said Didu dalam akun Twitter-nya pada 18 Desember 2020 silam.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand mengucapkan selamat dan mendoakan kesehatan Said Didu.
"Selamat, Bang. Semoga sehat selalu setelah divaksin," ujar Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menilai, sikap Said Didu yang dianggap selalu berkomentar negatif tentang vaksin Covid-19 tetapi akhirnya disuntik pantas dijadikan teladan.
"Sebagai orang yang pada awalnya berkomentar miring, bahkan menolak vaksin Sinovac dari China, abang layak dijadikan contoh," ucap Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 19 Maret 2021.
Pada penutupnya, Ferdinand diduga menyindir Said Didu dengan kalimat sebagai berikut.
"Dibuatkan patung vaksinasinya di ruang publik. Menjadi panutan supaya semua warga mau divaksin," kata Ferdinand Hutahaean.
Berdasarkan pemantauan, unggahan foto tersebut telah dihapus oleh akun Twitter Said Didu.
Said Didu kemudian membuat klarifikasi bahwa dirinya dari dulu setuju vaksinasi.
"Dari dulu saya setuju vaksinasi," tutur Said Didu.
Menurut Said Didu, kritikannya soal vaksin Covid-19 berkenaan dengan pengadaan dan uji klinis vaksin dari China, bukan program vaksinasi.
Baca Juga: Gatot S Dewa Broto Sebut Kini Bukan Kali Pertama Bulu Tangkis Indonesia ‘Dikadali’ BWF
"Yang saya protes adalah mekanisme pengadaan dan uji klinis vaksin dari China," ujar Said Didu.
Dalam penutupnya, Said Didu mengatakan bahwa vaksin tersebut aman setelah menempuh serangkaian prosedur pengujian.
"Setelah semua uji dilalui artinya vaksin tersebut aman," kata Said Didu.***