Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan, Menteri PPN: Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa Asing Jadi Investasi

17 April 2021, 04:40 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa sebut pemberian beasiswa bagi mahasiswa asing untuk mendukung perdagangan dan investasi. /Instagram/@bappenasri

PR BEKASI – Pemberian beasiswa bagi warga asing rupanya bukan menjadi hal baru di dunia Pendidikan Indonesia.

Karena dikatakan, pemberian beasiswa kepada warga asing juga merupakan investasi jangka panjang yang nantinya bisa menjadikan mereka dduta kerja sama antara Indonesia dan dengan negara asal dari mahasiswa atau mahasiswi tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rangka Dialog Penguatan People-to-People Contact melalui Kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk mendukung perdagangan dan investasi.

Baca Juga: Pengkhianat! Eks Prajurit TNI Bergabung dengan KKB Sabinus Waker, Kabur dari Tugas meski Tanpa Senjata

Dialog yang dilakukan Kepala Bappenas dengan para penerima beasiswa asing itu sebagai rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur pada Jumat, 16 April 2021.

"Pemberian beasiswa kepada orang asing menjadi investasi, karena setelah mahasiswa kembali ke negaranya dapat menjadi duta kerja sama dan testimoni alumni akan memacu peningkatan minat mahasiswa asing, termasuk melalui jalur nonbeasiswa," kata Suharso Monoarfa, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 17 April 2021.

Diadakannya dialog itu bertujuan untuk mendapatkan masukan yang akan digunakan untuk penguatan people-to-people contact antarnegara sebagai dukungan perdagangan dan investasi.

Baca Juga: Durasi Ibadah Puasa di Dunia pada Ramadhan 2021, Indonesia Masuk yang Tersingkat

Pemberian beasiswa kepada orang asing juga bermanfaat dalam meningkatkan interaksi antarwarga dari dua negara.

Melalui people-to-people contact Indonesia mendapat manfaat langsung antara lain peningkatan citra positif dan promosi produk barang dan jasa Indonesia.

Mahasiswa asing dapat berbagi pengetahuan kondisi sosial budaya di negaranya yang selanjutnya menjadi masukan dalam merumuskan strategi perdagangan dan investasi Indonesia.

Baca Juga: Soal Larangan Mudik Lebaran, Gus Menteri Beri Solusi untuk Perantau: Kirimkan Saja Duitnya ke Keluarga di Desa

Baca Juga: Hasil Survei JRC: PSI dan Golkar Geser Gerindra dan PKS di Jakarta

Sementara itu, salah satu arah kebijakan RPJMN 2020-2024 adalah memperkuat Kerja Sama Pembangunan Internasional dengan salah satu strategi, yaitu penguatan KSST. Dalam penguatan KSST ini Kementerian PPN/Bappenas berperan aktif dalam meningkatkannya.

Kemudian, pada tahun 2019, Menteri PPN/Kepala Bappenas menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia pada United Nations Conference on South-South Cooperation Conference) di Buenos Aires, Argentina.

The Buenos Aires Plan of Action +40 Outcome sebagai hasil konferensi sejalan dengan RPJMN 2020-2024, di antaranya peningkatan KSST melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan akademisi.

Kemudian, best practice pemberian beasiswa KSST, antara lain dalam bentuk pemberian beasiswa kepada orang asing dari negara berkembang. Pada tahun 2019, total penerima beasiswa mencapai 10.418 orang asing.

Namun pada tahun 2020, akibat pandemi pemberian beasiswa kepada orang asing ditiadakan. Ada banyak program beasiswa, seperti Dharma Siswa dan Kemitraan Negara Berkembang.

Dalam hal ini, Universitas Brawijaya (UB) merupakan perguruan tinggi yang rutin memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler