Bingung Indonesia Selalu Dukung Palestina? Ternyata Presiden Pertama Kita Segalak Ini ke Israel

18 Mei 2021, 13:37 WIB
Ilustrasi - demonstran Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina. /Antara Foto/Sigid Kurniawan/Antara Foto

PR BEKASI - Di tengah agresi militer Israel terhadap Palestina, tak sedikit dari kita yang masih bertanya-tanya kenapa Indonesia selalu mendukung dan membela Palestina.

Serangan militer Israel ke Gaza yang semakin masif membuat ratusan warga palestina tewas.

Tercatat sejak Senin, 10 Mei hingga hari ini 18 Mei 2021, 212 warga Palestina dinyatakan meninggal dunia. 61 korban di antaranya merupakan anak-anak dan sedikitnya 1.200 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Israel Klaim Telah Bunuh Komandan Hamas, Usai Hancurkan Sejumlah Gedung di Gaza 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Padasuka TV, Selasa, 18 Mei 2021, jika kita membuka kembali halaman lama Indonesia, pembelaan Tanah Air untuk Palestina ternyata bukan melulu soal kemanusiaan.

Indonesia telah menolak segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini, seperti yang didengungkan presiden pertama kita Soekarno dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Ada rentetan emosional yang sangat kental ketika Indonesia merdeka. Mesir dan Palestina adalah yang pertama mengakui negara kita sebagai negara yang terbebas dari tangan para penjajah.

Baca Juga: Kritik Pihak Barat yang Bungkam Soal Palestina-Israel, Erdogan: Anda Menulis Sejarah dengan Tangan Berdarah 

Walaupun pada tahun 1945, Palestina belum menjadi sebuah negara, tetapi rakyatnya mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia.

Inilah adalah fakta historis bahwa Indonesia tidak lepas dari jasa-jasa orang Palestina sehingga dunia akhirnya mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Aksi-aksi yang dilakukan oleh presiden pertama kita, Soekarno, ternyata selalu memihak dan membela Palestina.

Soekarno pada 14 Mei 1948, enggan mengakui negara Israel yang diproklamasikan oleh David Gurion.

Baca Juga: Minta Komunitas Internasional Jatuhkan Sanksi, Erdogan Hubungi Paus Fransiskus Soal Konflik Israel-Palestina 

Kemudian di tahun 1950, Soekarno dengan tegas menolak delegasi perdamaian dari Israel. Padahal telah diiming-imingi bahwa Israel akan mengakui kedaulatan Indonesia.

Soekarno menegaskan bahwa keberpihakan Indonesia hanya untuk Palestina, bukan Israel.

Pada tahun 1955, Soekarno adalah sosok yang menentang keras keinginan Israel untuk mengikuti Konferensi Asia-Afrika.

Soekarno sangat tegas pada saat itu, padahal Indonesia telah disodorkan beragam bantuan yang menggiurkan, tetapi tetap, Soekarno dengan tegas menyatakan bahwa Palestina harus merdeka terlebih dahulu.

Baca Juga: Warganya Banyak yang Dukung Israel, India Ternyata Rumah dari Salah Satu Suku Yahudi yang Hilang 

"Dan untuk Israel, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," Soekarno, 1962.

Bahkan pada tahun 1957, Indonesia menolak melakukan pertandingan sepak bola melawan Israel jika pertandingan itu digelar di Tel Aviv atau di Jakarta.

Karena sangat galaknya terhadap Israel, persoalan olahraga pun dipolitisasi oleh Soekarno.

Ini tak lain dan tak bukan karena sang proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut mempertahankan komitmennya terhadap kemerdekaan rakyat Palestina.

Baca Juga: Tolak Keputusan PPB Lagi, Apakah Amerika Serikat Ingin Israel Hancurkan Palestina? 

Kemudian di tahun 1962, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games keempat menolak memberikan visa kepada kontingen Israel.

Bisa dibayangkan pada saat itu, Israel sedang gencar-gencarnya menunjukkan kepada dunia eksistensi mereka bahwa ada negara bernama Israel di Timur Tengah.

Tetapi Soekarno tidak memberikan visa kepada orang-orang israel.

Tidak sedikit pun langkah surut bagi Soekarno untuk berkompromi dengan Israel.

Baca Juga: Upaya Perdamaian 'Solusi Dua Negara': Disetujui Palestina, Ditolak Mentah-mentah Israel 

Soekarno tahu bahwa Israel adalah yang mencaplok tanah Palestina.

Maka menurut Soekarno, dengan dalih apa pun Israel tidak bisa dikatakan sebagai pemilik yang sah terhadap wilayah tersebut.

Sebagai informasi, perjuangan Palestina untuk merdeka masih diwarnai gangguan oleh Israel terhadap pelaksanaan ibadah di Masjid Al Aqsa, salah satu tiga lokasi tersuci bagi warga Muslim, juga pembatasan gerakan dan hak-hak warga Palestina.

Baca Juga: Tidak Hanya Tembaki Warga Palestina di Gaza, Israel Baru Saja Serang Lebanon dengan Roket 

Israel secara terang-terangan terus membangun permukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta melakukan pengusiran keluarga-keluarga Palestina dari tempat itu secara terbuka.

"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial," ucap Retno Marsudi.

"Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah," sambung Menteri Luar Negeri RI saat menggelar pertemuan darurat bersama OKI, Minggu, 16 Mei 2021.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Padasuka TV

Tags

Terkini

Terpopuler