PR BEKASI - Influencer kesehatan Dokter Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta mengapresiasi Krisdayanti yang telah memaparkan secara terperinci gaji yang diterima oleh anggota DPR RI.
dr. Tirta pun salut akan kejujuran Krisdayanti yang secara terbuka menjelaskan perolehan gaji dari DPR itu.
“Terkait bu KD (Krisdayanti) yang blak-blakan soal gaji harusnya diapresiasi kejujurannya,” ucap dr. Tirta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @tirta_cipeng, Sabtu, 18 September 2021.
Atas penjelasan Krisdayanti itu, kini ia juga jadi mengetahui besaran gaji yang diperoleh oleh seorang anggota dewan.
“Saya pun baru tau dari statement beliau,” ujar dr. Tirta.
Menurutnya, sudah menjadi keharusan rakyat juga mengetahui besaran penghasilan yang diterima oleh DPR karena dana itu semua berasal dari uang rakyat.
Oleh karenanya, DPR juga sudah sepatutnya untuk terbuka bila rakyat menagih hasil kinerjanya.
“Ya namanya pejabat negara, digaji dari uang rakyat, wajar kalo rakyatnya tanya gaji mreka brapa,” ungkap dr. Tirta.
“Dan wajar aja kalo rakyat tanya hasil kerjanya,” sambungnya.
Sebelumnya, Krisdayanti yang kini merupakan Anggota DPR RI Komisi IX secara blak-blakan mengungkap perolehan gaji yang diterima oleh anggota dewan.
Hal tersebut diungkapkan Krisdayanti saat menjadi narasumber pada kanal YouTube milik Politisi Partai Nasdem Akbar Faizal.
"Setiap tanggal 1 Rp16 juta ya, tanggal 5 diberikan Rp59 juta kalau nggak salah, ya udah," ucap Krisdayanti.
Tak hanya itu, Krisdayanti lalu melanjutkan bahwa masih ada dana lainnya yang diperoleh anggota DPR, yaitu dana aspirasi.
"Dana aspirasi itu memang wajib untuk kita, namanya juga uang negara," ujar istri Raul Lemos tersebut.
"Dana aspirasi itu, setiap proses Rp450 juta itu lima kali dalam setahun. Kita juga harus menyerap aspirasi di setiap kehadiran kita," sambungnya.
Masih ada lagi, Politisi PDI Perjuangan itu lalu menyebut tentang dana bila melakukan kunjungan ke Dapil (daerah pemilihan). Besarannya mencapai Rp140 juta dan diberikan delapan kali dalam setahun.
Video pembahasan inilah yang kemudian viral dan membuat DPR menjadi sorotan karena nominalnya yang dinilai sebagian pihak fantastis.***