Dukung Pemerintah Adakan Energi Nuklir, PKS: Tidak Ada Hubungannya dengan Australia

21 September 2021, 18:35 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengadakan energi nuklir. /Fraksi PKS DPR RI

PR BEKASI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dilaporkan setuju mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengadakan energi nuklir.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto pada Selasa, 21 September 2021.

Mulyanto mengatakan bahwa dirinya setuju energi nuklir masuk dalam kelompok energi baru dalam RUU Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menurut politisi PKS itu, hal tersebut sangat penting bagi Indonesia untuk dapat memiliki kemampuan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di masa mendatang.

Baca Juga: Soroti Penangkapan Petani di Blitar, PKS Sebut Pernyataan Jokowi Paradoks

Namun, dirinya membantah bahwa ide penggunaan energi nuklir tersebut berkaitan dengan rencana Australia bersama Inggris dan AS membentuk pakta pertahanan bersama dan membangun kapal selam nuklir.

“Pembangunan PLTN ini murni untuk tujuan damai, tidak untuk pertahanan keamanan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Fraksi PKS DPR RI.

“Sebab, selain itu yang tinggi, cocok untuk beban dasar, PLTN ini diminati beberapa daerah dan diperkirakan sumber bahan bakarnya tersedia,” tambahnya.

Mulyanto mengatakan bahwa pembangunan pembangkit listrik sangat tepat bila dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang bersifat intermiten yang bisa saling melengkapi satu sama lain.

Baca Juga: Jokowi Panen Pujian Ketum Partai Koalisi, Mardani: PKS Akan Lihat Sisi Negatif Agar Pemerintah Tak Puas Diri

Diketahui, saat ini Indonesia sendiri sudah mengoperasikan sebanyak tiga reaktor nuklir yang terdiri.

Tiga reaktor nuklir tersebut terdiri dari Reaktor GA Siwabesy 30 MW (panas) di Puspiptek Serpong, Reaktor Bandung 1 MW (panas) di Bandung, dan Reaktor Kartini 250 kW (panas) di Yogyakarta.

“Operator SDM yang dididik dan dijalankan baik melalui kerjasama dengan UI, ITB dan UGM juga dalam Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN), yang sebelumnya dikelola oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional),” katanya,

Hal tersebut menurut Mulyanto menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menuju pengadaan energi nuklir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Indonesia Jadi Negara Tangguh, PKS: Buktikan, Jangan 'Lip Service'

Dirinya menambahkan bahwa langkah ini akan semakin mengokohkan kemampuan dan penguasaan di bidang energi nuklir oleh putra-putri Indonesia.

“Jadi memang program pengadaan nuklir ini tidak ada hubungannya dengan Australia,” kata Mulyanto.

Australia sebelumnya mengumumkan rencananya untuk membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir.

Rencana tersebut diketahui didukung dengan kekuatan di bawah pengawasan keamanan Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Baca Juga: Setuju dengan UNESCO, Politisi PKS Minta Pemerintah Hentikan Pembangunan Jurassic Park di TN Komodo

Pembangunan kapal selam bertenaga nuklir tersebut direncanakan dilakukan di Adelaide, wilayah pesisir selatan Australia.

Rencana Australia tersebut mendapat reaksi negatif dari berbagai negara seperti Prancis, Cina, Korea Utara, dan Malaysia.

Sementara itu, Indonesia sendiri bertujuan hati-hati karena belum tahu pasti tujuan Australia tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: PKS

Tags

Terkini

Terpopuler