Rizal Ramli Kritik Jokowi Soal Pemindahan IKN ke Kaltim: Rakyat Gak Mau Pindah ke Situ, Kecuali Pejabat Korup

5 Oktober 2021, 19:27 WIB
Rizal Ramli kritik Jokowi soal pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur, karena tak akan ada yang mau tinggal di situ kecuali pejabat korup. /Tangkapan layar YouTube.com/Fadli Zon Official

PR BEKASI - Ekonom Senior Rizal Ramli mengkritik rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan terus melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Rizal Ramli mengatakan bahwa pembangunan IKN baru harus dipikirkan masak-masak, karena ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil.

Menurut Rizal Ramli, pembangunan IKN baru seringkali tidak berhasil karena jarak IKN baru dan IKN lama terlalu jauh, contohnya Brazilian City.

Baca Juga: Rizal Ramli Kritik Faldo Maldini Soal Cat Pesawat: Logikanya Cetek Gegara Nempel di Pinggir Kekuasaan

Menurut Rizal Ramli, Brazilian City gagal menjadi IKN baru karena jaraknya terlalu jauh dari IKN lama, Rio De Janeiro.

"Bagus, tapi pejabat gak mau pindah ke situ, gak mau ngadain pertemuan di situ," kata Rizal Ramli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Fadli Zon Official, Selasa, 5 Oktober 2021.

"Rakyat atau orang swasta gak mau ketemu pejabat di Brazilian City, yang ada mereka tetap ketemu di Rio De Janeiro," sambungnya.

"Itu cuma jadi kota simbolik aja, tempat liburan, tempat pejabat habisin surat biaya perjalanan dinas," kata Rizal Ramli.

Baca Juga: Mulan Jameela Bantu Ahmad Dhani Biayai 6 Janda Korban Tabrakan Dul Jaelani: Dia Gak Boleh Lepas Tanggung Jawab

Rizal Ramli lantas menyebut India dan Malaysia yang berhasil membangun IKN baru, karena jarak IKN baru dan IKN lama tidak terlalu jauh, bahkan relatif dekat.

"Kunci keberhasilan itu kedekatan dengan ibu kota yang baru, dua jam maksimum. Nah, ternyata ibu kota baru yang berhasil itu jaraknya cuma satu dua jam dari ibu kota lama," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli lantas mempertanyakan, jika IKN pindah ke Kalimantan Timur, siapa saja kira-kira yang mau tinggal di IKN baru tersebut.

"Nah, kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan Timur. Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ? Pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau? Kecuali pejabat korup," ujar Rizal Ramli.

Baca Juga: Genap 2 Tahun Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela: Senang, Saya Bisa Lakukan Banyak Hal untuk Masyarakat

Rizal Ramli lantas menjelaskan terkait pembiayaan, yang dikatakan pemerintah akan menggunakan anggaran, yang merupakan hasil penjualan dan hasil sewa kantor-kantor strategis di IKN lama.

"Kalau perusahaan-perusahaan real estate besar, enggak akan mau main real estate di Kalimantan Timur, kecuali dipaksa," ujarnya.

"Karena mereka lebih menguntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru di Pulau Jawa," kata Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, proyek pembangunan IKN baru hanya akan mengundang ketertarikan BUMN China, yang akhirnya mengundang penduduk China untuk tinggal di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Sukhdev Singh Tak Masalah Jika Dirinya Tak Bisa Masak, Bunga Zainal: yang Penting Kalau Dia Makan, Aku Nemenin

"Nah, yang tertarik untuk itu adalah BUMN China, untuk beli tanah di situ, bangunin ibu kota baru. Tapi penghuninya siapa itu nanti?," ujarnya.

"Rakyat enggak mau pindah ke situ, iya kan, penghuninya ngundang lagi pasti penduduk dari RRC. Bisa jadi ibu kota baru, tapi itu ibu kota Beijing baru, bukan ibu kota Republik Indonesia baru," tutur Rizal Ramli.

Terakhir, Rizal Ramli menuntut penjelasan Presiden Jokowi soal untuk siapa IKN baru di Kalimantan Timur dibangun.

"Jadi kita lagi bangun ibu kota untuk siapa? Apakah betul untuk rakyat dan bangsa kita? Atau kita persiapkan ini untuk Beijing baru? Yang jelas saja Pak Jokowi, ngomong apa adanya aja," kata Rizal Ramli.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Fadli Zon Official

Tags

Terkini

Terpopuler