Minta Maaf Soal Kalimantan, Edy Mulyadi: Tahun 90-an Tempat Jin Buang Anak Jadi Istilah Biasa

24 Januari 2022, 13:48 WIB
Edy Mulyadi (tengah) meminta maaf karena ucapannya mengenai Kalimantan. /Tangkapan layar/YouTube/BANG EDY CHANNEL/

PR BEKASI - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Edy Mulyadi meminta maaf ke warga Kalimantan atas ujarannya.

Ujaran Edy Mulyadi, yang diduga menyinggung, terucap ketika menanggapi isu pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.

"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujarnya.

Tak hanya itu, ia pun menyebut bahwa orang-orang tidak mungkin mau pindah ke Kalimantan, jika Ibu Kota Negara dipindahkan ke sana.

Baca Juga: Rachel Vennya Akui Menyesal Sudah Kabur dari Karantina: Kalau Bisa, Gue Pengin Banget Ngulang Waktu

Menurutnya, orang yang semula tinggal di Jakarta, tidak akan mau pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gua bangun di sana," kata Edy Mulyadi menambahkan.

Mengenai hal ini Edy Mulyadi menyatakan permintaan maaf, yang dilanjut klarifikasi, sampai membawa istilah ‘buang anak jin’ biasa di Jakarta.

Baca Juga: 10 Cara Merawat Taman di Rumah, Buat Tanaman Sehat dan Selalu Rapi

“Kalimatnya gini lengkapnya ‘kita ini punya tempat bagus mahal di Jakarta, tiba-tiba kita jual kita pindah ke tempat jin buang anak’ kalimatnya kurang lebih gitu,” kata Edy Mulyadi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube-nya, Senin, 24 Januari 2022.

Ia sampai menyinggung istilah ‘tempat jin buang anak’ itu lumrah, seperti di Jakarta. Ia menyebut-nyebut Monas, Jakarta, sampai BSD.

“Di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh, jangankan Kalimantan, istilah kita mohon maaf ya, Monas itu dulu tempat jin buang anak, BSD, Balai Serpong Damai itu tahun 80-90 an itu tempat jin buang anak, jadi istilah biasa,” ucap dia.

Dia menegaskan, tempat jin buang anak itu hanya istilah untuk menggambarkan tempat yang jauh dan terpencil.

Di balik kegaduhan akibat ujarannya, Edy Mulyadi malah menengarai bahwa ada pihak yang sengaja ‘menggorengnya’ menjadi isu pemberitaan yang heboh.

Dia pun mengaku tidak tahu apa motif ‘pihak’ yang ia tunjuk sedang sengaja memainkan isu tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film Deepwater Horizon, dari Kisah Nyata Meledaknya Instalasi Minyak Teluk Meksiko

Sementara berikut adalah bunyi permintaan maafnya:

“Saya minta maaf sedalam-dalamnya kalau itu dianggap salah, saya minta maaf, saya minta maaf kalau itu dianggap melukai masyarakat Kalimantan,” kata dia, di hadapan  sejumlah tokoh Kalimantan, yang terekam kamera turut hadir.

Sebelumnya dikabarkan, Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur.

Remaong Kutai Berjaya mengundang ormas, perkumpulan adat, laskar, forum dan paguyuban, siap menyikapi ucapan Edy Mulyadi.

Melalui akun media sosial, yang biasa membagikan informasi terkait Remaong Kutai Berjaya, mereka mengundang untuk agenda rapat silaturahmi membahas buntut kasus tersebut.

Perwakilan suku, ormas, perkumpulan, laskar, forum, dan paguyuban, dianjurkan menghadirkan masing-masing lima orang pada hari Selasa, 25 Januari 2022, pukul 14.30 sampai dengan selesai.

Adapun lokasi berkumpul di Yens Delight Coffee, Lantai 3, Jl. Juanda 6.

"KALIMANTAN TIMUR BERGERAK, Adalah wajar jika saudara-saudara kita yg ada di Kalimantan marah & kecewa dgn pernyataan Edy Mulyadi CS, karena telah melecehkan masyarakat Kalimantan secara keseluruhan," demikian informasi yang dibagikan akun Instagram remaong_kutai_berjaya, Minggu, 23 Januari 2022.

Unggahan dibubuhi pula tagar #TangkapEdyMulyadiPKS #WargaKalimantanBukanMonyet #IndonesiaTanpaPKS.***

 
Editor: Gita Pratiwi

Sumber: YouTube BANG EDY CHANNEL

Tags

Terkini

Terpopuler