PR BEKASI - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menyebut bahwa ia lebih memilih untuk menggratiskan harga tes PCR bagi masyarakat, menanggapi usulan penurunan harga oleh Presiden Jokowi.
Meski begitu, Edy Rahmaydi mengaku tidak terlalu paham mengenai penentuan harga tes PCR. Karena menurutnya, kebijakan itu harus diurus oleh para ahlinya di bidang perdagangan.
"Kan perlu dikaji ahlinya soal itu (harga tes PCR). Saya tak mengerti karena itu urusan dagang. Saya maunya malah gratis. Bukan (hanya) turun," ucap Edy Rahmayadi dalam keterangannya.
Baca Juga: Jokowi Turunkan Harga Tes PCR, Ernest Prakasa: Gue Senang Tapi Ada Dongkolnya, Kenapa Baru Sekarang?
Berbagai respons soal rencana penurunan harga tes PCR masih berlanjut.
Mulai dari Hotman Paris, epidemiolog Pandu Riono hingga musisi Iwan Fals turut menanggapi kabar turunnya harga tes PCR setelah gaduh dibandingkan dengam India.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar dapat menurunkan harga tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mempercepat deteksi virus Corona.
Menanggapi soal mahalnya harga tes PCR, Jokowi mengatakan bahwa harga yang beredar harusnya berada pada kisaran Rp450.000 hingga Rp550.000.