Indonesia Hadapi Gelombang ke-3 Covid-19, Ketua Satgas IDI Minta Masyarakat Tidak Panik

2 Februari 2022, 08:46 WIB
Ilustrasi Covid-19. Indonesia diyakini hadapi gelombang ke-3 Covid-19 karena kasus terus emningkat, Ketua Satgas IDI mengimbau masyarakat tidak panik. /Pixabay/MirosalvaChrienova

PR BEKASI - Indonesia resmi memasuki gelombang ke-3 Covid-19.

Angka kasus Covid-19 yang terus menunjukan kenaikan membuat Indonesia hadapi gelombang ke-3 Covid-19.

Melansir PMJ News, per 31 Januari 2022, tercatat 10.185 kasus baru.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 2 Februari 2022, Jessica Depresi Lagi, Andin Ajak Rehabilitasi

Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Indonesia per tanggal tersebut mencapai 68.596.

Angka kasus harian Covid-19 bahkan sempat menginjak angka 12.422 pada 30 Januari 2022.

Akibat lonjakan kasus tersebut, Indonesia diyakini memasuki gelombang ke-3 Covid-19.

Baca Juga: Seniman Tato Ini Beristri 8 Wanita Muda, Hidup Akur dalam Satu Atap

Satgas IDI Zubairi Djoerban melalui unggahan di media sosialnya, ia meyakini jika Indonesia memasuki gelombang ke-3 Covid-19.

"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," ungkapnya.

Meskipun saat ini Indonesia hadapi gelombang ke-3, ia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak panik.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Gelontorkan Hampir 1 Miliar Rupiah untuk Georgina Rodriguez

Ia justru mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan kasus sebelum sesuatu yang buruk terjadi.

"Namun jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk," ungkapnya lagi.

Menurutnya, pemutusan rantai penularan kasus Covid-19 harus dilakukan secara cepat.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 2 Februari 2022: Klinik Tendean, Insert, 2 Film Seru

Berbeda lagi dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, ia mengatakan jika sejauh ini Kementerian Kesehatan masih terus memantau pergerakan kasus Covid-19.

Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan jika peningkatan kasus baru terjadi selama 10 hari terakhir.

“Masih kita monitoring terus, karena kenaikannya baru 10 hari belakangan ini,” tuturnya.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler