Flower Moon, Fenomena Supermoon Langka Akan Muncul Mulai Rabu 6 Mei 2020 Malam Ini

6 Mei 2020, 13:38 WIB
Supermoon.* /DARRIN ZAMMIT LUPI/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Malam ini, fenomena supermoon terakhir tahun 2020 akan muncul.

Fenomena supermoon akan berlangsung mulai Rabu 6 Mei hingga Sabtu 9 Mei 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari The Sun, Rabu 6 Mei 2020, fenomena supermoon kali ini dijuluki Flower Moon yang langka,

Menurut Badan Penerbangan dan Antrariksa Amerika Serikat NASA, puncak fenomena supermoon ini akan terjadi Kamis 7 Mei 2020 malam WIB.

 Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarid Akan Dapat Dinikmati Lagi Malam Ini

"Bulan akan tampak penuh selama tiga hari, mulai Rabu-Jumat sekira waktu tersebut atau di Inggris pukul 22.46 GMT," kata perwakilan NASA.

Jika cuaca cerah, malam ini bisa menjadi waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena Flower Moon.

Alasannya, ketika purnama mencapai puncaknya, Bulan berada lebih rendah di cakrawala dan menjadi lebih mudah untuk dilihat.

Flower Moon akan menjadi fenomena supermoon ketiga terdekat yang muncul pada 2020.

Nama Flower Moon diambil karena Bulan purnama kali ini bertepatan dengan datangnya musim semi.

Baca Juga: Cek Fakta: TKA Tiongkok Dikabarkan Bawa Amunisi ke Indonesia Saat Corona, Simak Faktanya

NASA menjelaskan, menjelang musim semi, sebagai bulan purnama kedua, suku asli Amerika di Amerika Serikat timur laut menyebutnya Flower Moon karena bunga sedang bermekaran di sebagian besar wilayah itu.

Bulan purnama terjadi ketika Bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi dengan Matahari. Hal itu menghasilkan permukaan Bulan yang sepenuhnya diterangi.

Supermoon terjadi ketika Bulan purnama mencapai perigee, yang merupakan titik orbit Bulan terdekat dengan Bumi.

Kebalikan dari perigee adalah apogee. Ketika mencapai titik ini, Bulan akan terlihat jauh lebih kecil dari biasanya.

Supermoon muncul ketika Bulan purnama sejajar dengan titik terdekat dengan Bumi selama orbit elipsnya.

Baca Juga: 500.000 Akun Zoom Dijual di Situs Gelap oleh Peretas, Kejahatan Siber Masih Jadi Ancaman

Selama periode waktu ini, Bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah dari biasanya.

Supermoon pertama kali didefinisikan oleh peramal bernama Richard Nolle pada 1979 dan menjadi istilah yang digunakan hingga sekarang.

Richard Nolle menguraikan bahwa fenomena supermoon merupakan Bulan baru atau penuh yang terjadi ketika mencapai titik terdekatnya dengan Bumi.

Berdasarkan teori Nolle, Bulan harus berada sekira 226.000 mil jauhnya dari Bumi untuk dianggap super. Karena letaknya yang relatif dekat dengan Bumi, permukaan Bulan akan terlihat jauh lebih besar ketika supermoon.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler