Bentuk Kerumunan Saat Penutupan McDonald's Sarinah, Netizen: McD Tutup Kayak Mau Kiamat Aja

11 Mei 2020, 11:09 WIB
PELANGGAN McDonald's Sarinah berkerumun saat PSBB.* /Tangkapan Layar/

PIKIRAN RAKYAT - Penutupan McDonald's Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat digelar pada 10 Mei 2020 malam. Namun sayangnya, kejadian tersebut justru menuai komentar pedas dari sejumlah netizen.

Pasalnya, di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), masyarakat justru ramai-ramai mendatangi McDonald's Sarinah di hari terakhir restoran itu dibuka.

Dari berbagai foto dan video yang beredar luas di media sosial, bahkan dari live instagram media sosial McDonald's Indonesia sendiri, terlihat ada ratusan pengunjung yang memenuhi gerai francise asal Amerika Serikat itu.

Terpantau hingga pukul 21.55 WIB, beberapa waktu sebelum McDonald's menutup pintu restorannya, orang-orang berdiri di luar membentuk kerumunan, kebanyakan dari mereka mengabadikan momen penutupan restoran luar negeri itu menggunakan ponsel masing-masing.

Baca Juga: Seorang Pria Gergaji Leher Istrinya di Malang, Mencoba Bunuh Diri Setelahnya 

Kendati pihak McDonald's sendiri tidak menerima pesanan dine in, kerumunan tetap terbentuk di Thamrin, Jakarta Pusat tanpa ada laporan pembubaran massa.

Atas kondisi yang ada, netizen ramai-ramai mengomentari tindakan warga Jakarta yang justru keluar rumah untuk 'merayakan' penutupan McDonal's Sarinah.

"Mekdi tutup pas pandemi aja ramai banget udah kaya meet and greet with Beyonce. Orang Jakarta punya masalah apa sih," cuit pemilik akun Twitter @hendralm.

"Kesal banget gue liatnya. Gue udah nahan-nahan buat bener-bener enggak keluar rumah, eh sementara itu diluaran sana ada orang-orang bodoh sedang berkerumun," cuit pemilik akun Twitter @UGlowwing.

Baca Juga: Keliling Dunia Tanpa Pakai Sepatu Alias Nyeker, Ian Oliver: Berawal dari Disuruh Pulang 

"McD tutup dah kaya mau kiamat aja Lo pada," cuit pemilik akun Twitter @IrfanNaufallR.

"Norak banget nih orang-orang. Sebagai warga yang nurut aturan PSBB. Stay di rumah udah lumayan lama. Kzl ga sih lo liat ginian? Kayak sia-sia aja gitu kita yang quarantine di rumah. Eh dia pada kumpul macam ginian," cuit pemilik akun Twitter @diahkusumo_.

Kerumunan yang diciptakan di wilayah dengan kasus terbanyak virus corona se-Indonesia jelas menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, mereka takut akan adanya klaster baru penyebaran virus corona.

"Next headline: 10 Orang Positif Covid-19 Berdasal dari Klaster Sarinah, Menkes Sayangkan Kejadian Bodoh Tersebut," cuit pemilik akun Twitter @rizkimono_

Baca Juga: Jadwal dan Soal Program Belajar dari Rumah TVRI, Senin 11 Mei 2020

"Gak punya empati sama sekali. Berasa 'kenangan' lu udah paling penting? Lihat orang-orang pada hilang pekerjaan, kelaparan, berantakan hidupnya karena PSBB," cuit pemilik akun Twitter @Dyonasp.

Menurut pantauan Pikiranrakyat-bekasi.com dari live Instagram yang disiarkan oleh @mcdonaldsid, terlihat para pengunjung membawa lilin saat pihak manajemen McDonald's Sarinah mengucapkan terima kasih dan resmi menutup gerainya.

Terkait hal ini, sejumlah warga bergegas melaporkan adanya kerumunan di tengah kebijakan PSBB secara daring pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Melalui akun Twitternya @DKIJakarta, Pemprov DKI Jakarta mengatakan telah memproses laporan terkait adanya kerumunan tersebut.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, Senin 11 Mei 2020 

Pihak Satpol PP DKI Jakarta kemudian baru mendatangi lokasi kerumunan tersebut menjelang tengah malam. Mereka membubarkan kerumanan dan menegur pihak manajemen McD Sarinah yang membiarkan kejadian tersebut.

Sebelumnya, pada Jumat 8 Mei 2020 melalui akun Twitternya @McDonald's ID, restoran tersebut akan menutup salah satu gerainya yang terletak di gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

McDonald's Sarinah disebut sebagai francise pertama di Indonesia yang telah ada sejak 30 tahun kebelakang.

Bagi sejumlah orang, restoran asal Amerika Serikat itu dinilai menyimpan banyak kenangan, sehingga penutupan gerainya kali ini cukup banyak didramatisasi.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler