Viral Kabar Peretasan Klaim Bobol Data Penduduk Indonesia, KPU: Tim Langsung Cek Kondisi Internal

22 Mei 2020, 13:49 WIB
ANGGOTA KPU RI, Viryan Aziz. mengonfirmasi bahwa sedang melakukan pengecekkan data internal usai dilaporkan ada peretasan.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini atau lebih tepatnya Kamis 21 Mei 2020 malam, tersiar kabar bahwa peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dilansir Antara oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, menanggapi hal tersebut dikabarkan bahwa pihak KPU akan segera melakukan pengcekkan lebih lanjut terkait dengan keamanan server data milik penyelenggara pemilu tersebut.

Viryan Aziz, selaku Anggota KPU, di Jakarta, mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan pengecekkan data internal mereka sejak adanya klaim peretasan data warga Indonesia.

Baca Juga: Idulfitri 2020 Tanggal Berapa? Simak Penjelasannya 

"Sudah bekerja sejak tadi malam untuk menelusuri lebih lanjut perihal klaim tersebut, melakukan cek kondisi internal (server data), dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," katanya.

Mengenai informasi lebih lanjut, kata Viryan Aziz, akan disampaikan kemudian jika sudah ada perkembangan.

Sementara itu, menurut Viryan Aziz mengenai unggahan dari akun Twitter yang menyebutkan telah membobol data pemilih, yang mana data tersebut merupakan soft file daftar pemilih tetap pada Pemilu 2014.

"(Format PDF) dikeluarkan sesuai dengan regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka. Picture ini berdasarkan metadatanya pada tanggal 15 November 2013," ujarnya.

Baca Juga: TKA Tiongkok Dikabarkan Datang ke Indonesia Kenakan Hazmat untuk Kelabui Orang-orang, Simak Faktanya 

Terkait jumlah daftar pemilih pada Pemilu 2014, Viryan Aziz menyebutkan bahwa jumlahnya tidak mencapai 200 juta jiwa, melainkan hanya 190 juta jiwa.

Sebelumnya, akun Twitter @underthebreach mengabarkan bahwa salah seorang peretas telah membobol data warga Indonesia sebanyak 2.3 juta orang.

Akun tersebut juga, belum lama ini mengabarkan mengenai data ecommerce Tokopedia yang mengalami kebocoran pada awal bulan Mei.

Baca Juga: Lakukan OTT di Kemdikbud, KPK Sebut Ada Kaitannya dengan THR dari UNJ 

"Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," cuit @underthebreach.

Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler