Khofifah Indar Parawansa Dukung Kolaborasi Unair dan BIN Temukan Obat Penawar COVID-19

15 Juni 2020, 07:17 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa //Instagram/@khofifah.ip

PR BEKASI - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung upaya penelitian tim Universitas Airlangga (Unair) Surabaya setelah berhasil menemukan obat yang diindikasikan sebagai penawar dan membantu penyembuhan bagi pasien COVID-19.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya turut mengapresiasi dan mendukung penelitian tersebut.

“Ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Jatim, bahkan di Indonesia," ujar Khofifah Indar Parawansa di Surabaya seperti dilansir dari Antara pada Minggu, 14 Juni 2020.

Baca Juga: Foto Dokter Tirta Viral Tengah Nongkrong, Warganet: Apa Pun Makanannya Minumnya Ludah Sendiri 

Ia memberikan kesempatan bagi tim peneliti Unair yang berkolaborasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Indonesia dan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut agar bisa diteliti serta dikembangkan di Rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur.

Menurut orang nomor satu di Pemprov Jatim itu, penelitian lebih lanjut ke arah klinis agar segera diuji efektivitasnya sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.

"Lewat penelitian ini, kami berharap akan bisa meningkatkan rasio angka kesembuhan serta dalam waktu sama bisa menurunkan angka kematian," ucapnya.

Tim Unair sebelumnya menyampaikan terdapat lima kombinasi obat yang dinyatakan berhasil melalui penelitian yakni loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.

Baca Juga: Viral Foto Jaksa Kasus Novel Baswedan Pamer Harta Melimpah, Berikut Daftar Kekayaan Fedrik Adhar 

Penggunaan lima kombinasi obat tersebut terjamin keamanannya dan bisa digunakan dengan cepat karena obat itu sudah ada di pasaran dan telah lulus uji klinis.

Selain itu, obat itu telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi.

Rektor Unair Prof. Nasih menegaskan, pihaknya telah melakukan proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat itu, yakni dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, dan sel liver sebagai tempat untuk menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2 yang merupakan sel COVID-19 asli Indonesia.

Baca Juga: CoronaVac, Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok Dinilai Aman untuk Manusia pada Uji Coba Fase 2 

"Sel SARS-CoV-2 sampelnya yang didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari Tim Etik RSUA," katanya.

Kemudian, tahap berikutnya merupakan uji kombinasi obat dari sel sehat untuk mencari dosis toksik dari kombinasi obat tersebut.

"Kami mencari daya toksiknya meskipun ini pada obat yang sudah beredar tapi karena ini virusnya virus Indonesia jadi tetap perlu diuji kadar toksiknya dalam tubuh," tutur Nasih.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler