Posisi Hilal Besok Penuhi Kriteria Baru MABIMS, Bagaimana Hasil Sidang Isbat Kemenag?

30 April 2022, 13:45 WIB
Posisi hilal 1 Syawal di Indonesia telah penuhi kriteria baru MABIMS. /ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

PR BEKASI – Sidang isbat penetapan 1 Syawal 1443 H akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Minggu, 1 Mei 2022 sore besok atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1443 H.

Nantinya, sidang isbat ini akan dilaksanakan di HM Rasjidi di komplek perkantoran Kemenag, Jakarta dan akan didahului dengan proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 lokasi berbeda di seluruh Indonesia.

Berdasarkan hisab, posisi hilal di Indonesia sendiri pada pelaksanaan sidang isbat 1 Syawal 1443 H besok sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Hal tersebut dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat ditemui di Jakarta pada Senin, 25 April 2022 lalu.

Baca Juga: Siapa Henry Henderson? Sosok yang Akan Muncul di Spy X Family Episode 4 Malam Ini

Diketahui, pada esok hari tinggi hilal di Indonesia berada di antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," kata Kamaruddin.

Berdasarkan kriteria baru yang ditetapkan oleh MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H, Berikut Ini Jadwal dan Link Streaming Selengkapnya

Sementara itu, Pemerintah Indonesia sendiri lewat Kemenag akan melaksanakan sidang Isbat penetapan tanggal Lebaran Idul Fitri 2022 dengan menggunakan metode hisab dan rukyat

Nantinya, posisi hilal 1 Syawal 1443 H akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari 99 lokasi yang telah ditetapkan di seluruh Indonesia.

Menurut Kamaruddin, rukyat sendiri digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan.

"Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan kapan 1 Syawal 1443 H," katanya.

Sebelumnya, penjelasan terkait penjelasan tersebut juga telah lebih dulu disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar tersebut dalam pertemuan pakar falak MABIMS yang berlangsung secara daring pada Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga: Daftar 4 Ras di One Piece yang Berasal dari Bulan, Salah Satunya Leluhur Komandan Kedua Bajak Laut Kaido

Dalam pertemuan tersebut, Kamaruddin mengatakan bahwa penerapan kriteria terbaru MABIMS diharapkan memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.

“Kita perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam, khususnya di bidang hisab rukyat,” katanya.

“Kami berharap, forum ini bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang untuk mendukung kemajuan hisab rukyat di dunia Islam secara umum,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kemenag pada Sabtu, 30 April 2022.

Nantinya, hasil sidang isbat penetapan tanggal lebaran Idul Fitri 2022 tersebut akan disiarkan secara langsung lewat media nasional TVRI dan RRI.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Kemenag ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler