2 Tahun Tak Diadakan, Pengambilan Api Dharma Waisak di Api Abadi Mrapen kembali Dilaksanakan

14 Mei 2022, 20:51 WIB
Umat Buddha membawa Api Dharma di Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah untuk digunakan pada prosesi puncak perayaan Waisak 2566 Buddhist Era (BE)/ 2022 yang digelar di Candi Borobudur pada Senin 16 Mei 2022 mendatang. /Tangkapan layar ANTARA

PR BEKASI – Setelah tidak diadakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, pengambilan Api Dharma Waisak di sumber Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah akhirnya kembali diadakan.

Proses pengambilan Api Dharma tersebut dilakukan pada Sabtu, 14 Mei 2022 oleh para biksu dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

Dalam prosesi pengambilan Api Dharma tersebut, umat Buddha secara bergantian melakukan puja dan doa.

Usai membacakan Paritta Suci, mereka mengelilingi titik Api Abadi Mrapen untuk memulai proses pengambilan Api Dharma menggunakan obor yang selanjutnya akan dibawa ke Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Peringkat Karakter Utama yang Paling Kuat di Jagat Anime

Api Dharma tersebut dibawa ke Candi Mendut untuk disemayamkan bersama air suci dan mata air Umbul Jumprit dari Temanggung, Jawa Tengah.

Nantinya, Api Dharma dari sumber Api Abadi Mrapen tersebut akan digunakan untuk melengkapi prosesi puncak perayaan Hari Raya Waisak 2022 atau 2566 Buddhist Era (BE).

Prosesi puncak perayaan Hari Raya Waisak 2022 atau 2566 BE sendiri akan dilaksanakan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah pada Senin, 16 Mei 2022.

Bagi umat Buddha, api diketahui melambangkan cahaya yang mampu untuk menerangi kehidupan

Baca Juga: One Piece 1050, Akhirnya Oda Konfirmasi kalau Kaido Belum Kalah, Ibukota Bunga dalam Bahaya

Hal ini juga diartikan dengan cahaya bahwa manusia akan dituntun pada kondisi yang lebih baik.

Hal tersebut dikatakan oleh Ester Setiawati Santoso yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Sosial dan Hukum DPP Walubi.

“Maknanya adalah memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, menembus ketidaktahuan dalam kehidupan, terlebih kondisi pada saat ini,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Diketahui, Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.

Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit.

Baca Juga: Link Nonton One Piece 1017 Sub Indo Gratis, Pertarungan Luffy dan Kaido di Puncak Skull Dome Makin Seru

Tak hanya itu, terdapat juga batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.

Selain digunakan untuk hari raya Waisak, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk berbagai acara olah raga penting seperti Pesta Olahraga GANEFO I 1963, PON X 198,1 PON XIV 1996, serta Asian Games 2018.

Pada 25 September 2020, Api Abadi Mrapen sempat padam dan menjadi viral di kalangan masyarakat.

Namun, Api Abadi Mrapen berhasil dinyalakan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 20 Maret 2021 setelah tujuh bulan padam.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler