Ingin Hilangkan Kesan Angker, Pemakaman di Madiun Dicat Warna-warni

25 Juni 2020, 13:40 WIB
MAKAM warna-warni di TPU Dukuh Nguwot, Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.* /RRI/

PR BEKASI - Kesan pertama kali terhadap lokasi pemakaman bagi beberapa orang adalah menakutkan dan menyeramkan. Namun bagaimana jadinya jika makam-makam tersebut diwarnai dengan berbagai macam warna, apakah tetap menyeramkan?

Pemandangan itulah yang terlihat di lokasi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Nguwot, Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun yang batu nisan dan pepohonannya dicat warna-warni.

Makam-makam tersebut dicat oleh warga dengan biaya swadaya.

Baca Juga: Tercemar Bakteri Listeria, Kementan Musnahkan Jamur Enoki dari Korsel 

Dikutip dari RRI oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tawangrejo, Gunawan mengatakan, pengecatan makam warna- warni sengaja dilakukan untuk menghilangkan kesan horor atau angker seperti pemakaman pada umumnya.

Pengecatan tersebut, menurut Gunawan, membutuhkan waktu selama sebulan, lengkap dengan pemasangan lampion dan penambahan lampu penerangan di komplek makam. Tidak ketinggalan pepohonan di sekitar makam juga ikut dicat.

“Kalau makam yang dulu itu kan kesannya menakutkan kalau dibuat seperti ini kan makam itu seolah-olah sama seperti tempat rekreasi. Jadi anak kecil pun tidak takut masuk makam. Ini kan kalau malam lampunya terang jadi kesan menakutkan itu hilang,” kata Gunawan pada Kamis, 25 Juni 2020.

Sementara itu, Lurah Tawangrejo, Karneli membenarkan ide pengecatan warna-warni terhadap nisan di lokasi pemakaman murni dari warga.

Baca Juga: Adanya Aksi Pembakaran Bendera oleh Oknum Massa, PDI Perjuangan Pilih Jalur Hukum 

Karneli mengatakan pihaknya pun terinspirasi dan akan melakukan hal serupa di TPU lain di kelurahannya sehingga kegiatan yang sudah baik tersebut perlu dipertahankan.

Ia pun turut mengingatkan agar warga tak lupa untuk menjaga kebersihan makam dan lingkungan sekitarnya lebih baik lagi.

Tidak menutup kemungkinan, ucap Karneli, nantinya akan dijadikan tempat wisata religi seperti pemberian edukasi kepada anak-anak.

“Tentunya ini kita sampaikan kepada masyarakat bahwa makam ini kan tempat kita terakhir, tentunya jangan sampai makam itu terkesan seram. Makanya inovasi dari masyarakat, di sini dilengkapi dengan lampu sehingga kalau malam bisa terang. Dulunya jarang disobo (disambangi), alhamdulillah masyarakat banyak yang ke sini,” kata Karneli.

Baca Juga: Jadi Provinsi dengan Tingkat Korupsi Tertinggi, Pemprov Jabar Evaluasi Diri 

Adapun yang dicat selain nisan, warga juga mengecat akses masuk ke makam termasuk pagar yang mengelilingi makam.

Kemudian di sepanjang pintu masuk dan di dalam makam juga ditanami aneka bunga hias sehingga kesan menakutkan hilang. Biaya yang dikeluarkan warga setempat pun cukup banyak dan diperkirakan sekitar Rp 10 juta.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler