Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Mutasi Virus D614G Corona Ditemukan di Indonesia

30 Agustus 2020, 22:57 WIB
ILUSTRASI covid-19.* /Pixabay/Geralt/

 

PR BEKASI – Mutasi virus corona yang lebih menular telah ditemukan di Indonesia seiring dengan lonjakan kasus di Tanah Air tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan pada Minggu, 30 Agustus 2020, terdapat kasus baru sebanyak 2.858.

Jumlah total kasus COVID-19 sebanyak 172.053 kasus, dengan 7.343 kasus kematian. Mutasi virus tersebut dinamai D614G.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pembunuhan dan Konsumsi Narkoba, Bintang Film Dewasa Aubrey Gold Ditangkap Polisi

Mutasi virus D614G pada virus corona memiliki dampak menular lebih tinggi tetapi lebih ringan. Angka kematian yang disebabkan oleh mutasi virus tersebut lebih sedikit ketimbang virus COVID-19 yang tanpa mutasi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 30 Agustus 2020, D614G telah ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio, menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan mutasi virus D614G adalah faktor peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia baru-baru ini.

Baca Juga: Indonesia Dikabarkan Akan Alami Resesi Ekonomi, Mahfud MD: Resesi Bukan Krisis, Tidak Berbahaya

Strain menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah diidentifikasi pada Februari. WHO menyatakan bahwa mutasi virus D614G telah beredar di Eropa dan Amerika, kini telah ditemukan di negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.

Syahrizal Syarif, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, memperingatkan masyarakat Indonesia harus tetap waspada, karena pemodelannya menunjukkan bahwa negara tersebut dapat melihat beban kasusnya meningkat menjadi 500.000 pada akhir tahun.

"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," kata Syarif.

Baca Juga: Dikenal Miliki Kekayaan Melimpah, Berikut Aset dan Usaha Milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Ia menambahkan bahwa jumlah infeksi yang ditemukan setiap hari bisa jauh lebih tinggi jika laboratorium dapat memproses lebih banyak spesimen dalam sehari.

Ibu kota Jakarta pada hari Minggu mencatat rekor peningkatan harian lebih dari 1.000 kasus, yang oleh pemerintah kota dikaitkan dengan tingkat mobilitas yang lebih tinggi selama perayaan kemerdekaan pertengahan Agustus.

“Perlu adanya kesadaran dan upaya bersama, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dalam menyikapi kasus yang terus meningkat,” kata Dwi Oktavia, pejabat Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam keterangannya mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal. di rumah dan memakai masker saat mereka harus keluar.

Baca Juga: India Pecahkan Rekor Penambahan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Sehari

Bulan lalu Profesor Nick Loman, Genomics Consortium Covid-19, mengatakan D614G adalah yang paling dominan di dunia dan menyebar lebih cepat di Inggris daripada strain asli dari Wuhan di Tiongkok.

Profesor Nick Loman, yang berbasis di University of Birmingham, juga mengatakan D614G  tidak mematikan, tetapi memiliki daya tular yang lebih tinggi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler