PR BEKASI - Menurut data dari Kementerian Pertanian (Kementan), sebanyak 19,6 juta penduduk Indonesia masih kekurangan gizi.
Ironisnya, sampah makanan di Indonesia mencapai 1-3 juta ton per tahun atau per orang menghasilkan 300 kilogram sampah makanan.
Bila diuangkan, maka setiap 1,3 juta ton sampah makanan bisa menghasilkan Rp27 triliun.
Baca Juga: Semakin Digandrungi Masyarakat, Kemenhub Akhirnya Keluarkan Aturan Keselamatan Bagi Pesepeda
Dan jika dikonsumsi, Rp27 triliun itu dapat memberi makan 28 juta orang per tahunnya.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat khususnya generasi milenial untuk menerapkan budaya tidak membuang makanan (food waste).
“Dalam mewujudkan ketahanan pangan ada hal yang perlu dipertimbangkan sebagai acuan kita. Terutama atas peringatan FAO (Food and Agriculture Organization) tentang ancaman krisis pangan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News.
Baca Juga: Disetujui Negara, Keluarga Korban Terorisme Kini Bisa Ajukan Kompensasi dan Santun Kematian
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menjelaskan, kampanye menghindari ‘Food Waste’ selalu didengungkan Kementan, sehingga ajakan Presiden ini akan terus diperkuat di tengah masyarakat.
Kuntoro mengungkapkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap kali menekankan generasi muda harus memahami proses pengolahan pangan dari awal, hingga tersaji di meja makan.
Dengan demikian, pembangunan ketahanan pangan yang berlandaskan pola pangan sehat untuk generasi muda yang hebat dapat diwujudkan, termasuk mendukung cita-cita pembangunan nasional.
Baca Juga: Penelitian Temukan Aktivitas yang Picu Penyebaran Covid-19, Ilmuwan Sarankan Hindari Kegiatan Ini
“Kami harapkan generasi milenial dapat juga paham, bahwa begitu panjang waktu kerja keras petani dalam memenuhi pangan, dan masih banyak masyarakat kita yang butuh pangan layak,” tutur Kuntoro.
Untuk itu, Kuntoro mengimbau agar masyarakat segera meninggalkan kebiasaan membuang makanan.
“Jadi, mari tinggalkan kebiasaan menyia-nyiakan dan membuang makanan, kita jangan food waste,” ujar Kuntoro.***