Diduga Cari Perhatian Dunia Internasional, KKSB di Papua Tembak TNI dan Warga Sipil hingga Tewas

21 September 2020, 14:31 WIB
KKSB di dataran tinggi papua. /RRI /


PR BEKASI - Papua kembali memanas usai Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua menewaskan dua prajurit TNI, dua warga sipil, serta melukai dua warga sipil lainnya.

Tak hanya itu, korban terbarunya kini merupakan seorang pendeta di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang dilaporkan ditembak pada Minggu, 20 September 2020.

“Hari ini (Minggu) seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani, jadi korban keganasan gerombolan ini,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kol Czi IGN Suriastawa seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Senin, 21 September 2020.

Baca Juga: Jakarta Terapkan PSBB Ketat, Dishub: Volume Kendaraan Sepekan Turun hingga 19 Persen

Sebelumnya, anggota BKO Koramil Persiapan, Pratu Dwi Akbar Utomo gugur akibat luka tembak, setelah kelompok ini menyerang Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Sabtu, 19 September 2020 siang.

"Telah terjadi penyerangan Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa tersebut mengakibatkan gugurnya salah satu anggota BKO Koramil Persiapan, Pratu Dwi Akbar Utomo karena luka tembak," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria.

Sebelumnya pada Kamis, 17 September 2020, Serka Sahlan, anggota BKO Koramil Persiapan yang sedang membawa logistik dihadang KKSB dan gugur setelah terkena tembakan.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Lelah, Satgas Covid-19: Masyarakat harus Patuhi Protokol Kesehatan

Di hari yang sama, pengemudi ojek bernama Badawi meninggal setelah dibacok KKSB dengan menggunakan parang, dan luka tembak.

Kemudian pada Senin, KKSB melakukan tindakan kekerasan terhadap dua warga sipil, di mana mereka berdua mengalami sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam. Dan saat ini masih dirawat secara intensif di RSUD Mimika.

Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Minggu mengatakan, gerombolan tersebut diduga memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional.

Baca Juga: Enam Jenazah Ditemukan di Malaysia, KJRI Konfirmasi Itu TKI Ilegal Asal Indonesia

Momen yang dimanfaatkannya adalah Sidang Umum PBB yang akan dihadiri Indonesia secara virtual pada Minggu depan.

"Kami duga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual," ucapnya.

Suriastawa mengimbau warga untuk tidak terprovokasi dengan hasutan KKSB. Menurut dia, ada sejumlah akun di media sosial yang mulai memutarbalikkan fakta terkait penembakan tersebut.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Beri Saran Menjaga dan Mencuci Masker Kain dengan Baik, Simak Caranya

"Fitnah mereka di medsos, jelas sudah setinggan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang SU PBB, seperti yang saya sampaikan kemarin," ujarnya.

Dia menegaskan, tugas TNI membantu Polri untuk melindungi masyarakat dari KKSB seperti yang telah ditunjukkan dalam sepekan terakhir ini.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler