Diminta Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno Bongkar Dana yang Dihabiskannya

24 Oktober 2020, 12:31 WIB
Sandiaga Uno unggah foto anaknya dicium Prabowo Subianto. /Instagram/sandiagauno/sandiagauno

PR BEKASI – Sandiaga Uno berbicara mengenai pencalonannya kala itu sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada tahun 2019 lalu kepada Bambang Soesatyo.

Sandi mengklaim bahwa hal yang akan ia sampaikan mengenai itu baru pertama kali di kanal YouTube milik Bambang Soesatyo yaitu Bamsoet Channel.

Saat itu, ia masih memegang jabatan sebagai Wakil Gubenur DKI Jakarta bersama pasangannya Anies Baswedan, kemudian dia ditelepon oleh Prabowo Subianto untuk segera pulang karena saat itu sedang berada di Moscow, Rusia.

Baca Juga: Yakin Indonesia Bisa Keluar dari Resesi Ekonomi, Sandiaga Uno Bandingkan Perbankan Sekarang dan 1998

Di Moscow, Sandi bersama kepala Daerah lainnya sedang kunjungan kerja karena ada kerja sama jangka panjang dengan Rusia.

“Saya lagi di rumah Duta Besar (Dubes), kemudian ditelepon Prabowo untuk pulang, padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi,” kata Sandiaga Uno, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Akhirnya, setelah terima telepon, keesokan harinya ia langsung pulang karena pekerjaannya di Moscow sudah selesai.

Kemudian, tugas pertamanya yaitu ia diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu sedang dibentuk untuk Prabowo menjadi Calon Presiden (Capres).

Baca Juga: Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup dalam Kasus Jiwasraya, Heru Hidayat: Ini Bagaikan Hukuman Mati

Ketika sudah tiba, ia diminta untuk menghadap beberapa tokoh seperti Amien Rais, Habib Salim, Ketua Umum PAN Zulkit Hasan, dan temen-temen dari PKS.

Sandi mengatakan, pada H-4 pendaftaran Capres dan Cawapres, pembicaraan saat itu mengalami kebuntuan. 

Hingga H-1 saat ia sedang meninjau value Asian Games bertemu dengan Erick Thohir dan menanyakan hasil. Namun, Sandi mengatakan bahwa belum tahu hasil akhirnya, siapa yang akan menjadi Cawapres.

Sementara itu, setelah diumumkan malamnya ia melihat semua teman-teman semangat. Saat itulah, ia memutuskan dan sudah berdiskusi juga dengan keluarganya.

Baca Juga: Dunia Maya tak Lebih Aman dari Dunia Nyata, Simak 8 Tips untuk Lindungi Privasi di Media Sosial

“Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out,” ujar Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan itu juga, ia sampaikan kepada PKS dan PAN bahwa untuk membuktikan kesungguhannya maju sebagai Cawapres maka ia akan mundur dari jabatannya sebagai Wagub.

Kemudian ditanya mengenai pengeluaran yang sudah dihabiskan untuk berpolitik dan maju dalam Pilpres serta Wagub total yang ia sampaikan adalah sekitar Rp1 Triliun.

Bambang Soesatyo menambahkan bahwa ternyata berpolitik itu mahal.

“Mahal bagi saya yang pemula,” ujar Sandi.

Baca Juga: Lontarkan Kata Kasar pada Pengendara Motor dan Anaknya, Ade Londok Dihujat Warganet

Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) itu menanyakan kembali apakah Sandiaga Uno kapok untuk berpolitik.

Sandiaga Uno mengatakan bahwa hal itu adalah bagian dari sebuah pengabdian dan perbaikan untuk bangsa.

“Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian, saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa, jadi kalau untuk membangun dan untuk kebaikan bangsa ya tidak boleh kapok, kita harus berikan yang terbaik,” ujar Sandi.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler