Perpanjangan Fasilitas GSP Amerika Serikat, Jokowi: Peluang Perbaiki Investasi

2 November 2020, 15:54 WIB
Presiden Joko Widodo pada Kamis, 29 Oktober 2020, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. /Biro Pers Sekretariat Presiden/

PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan perpanjangan fasilitas tarif preferensial umum (Generalized System of Preferences/GSP) dari Amerika Serikat adalah peluang memperbaiki investasi.

GSP adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974. Indonesia pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada tahun 1980.

Namun, dalam perkembangannya Pemerintah AS dapat membatasi, menangguhkan atau menghentikan status GSP kapan saja berdasarkan kriteria kelayakan melalui Kongres di negara tersebut.

Baca Juga: Cara Membuat SKCK Online dan Offline, Catat Syarat Ketentuan dan Dokumen yang Diperlukan

"Saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi, kita diberi peluang, karena kemarin GSP untuk masuk Amerika Serikat sudah diberi perpanjangan," kata Jokowi dalam arahannya dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, yang disaksikan secara virtual, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara di Jakarta, Senin 2 November 2020.

Presiden mengatakan perpanjangan GSP AS menjadi kesempatan, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas tersebut. Presiden berharap ekspor dapat naik melompat karena fasilitas GSP tersebut.

"Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita punya fasilitas itu. Sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik di Indonesia menjadi lebih menarik, karena untuk masuk ke AS kita diberikan fasilitas oleh Amerika," kata Jokowi.

Baca Juga: Jawab Tudingan Seorang Gay, Chef Juna: Gue Pernah Nikah dan Ingin Nikah, Kalau Dapat yang Cocok

Adapun terkait investasi, Presiden sudah mengingatkan kepada Kepala BKPM beserta Menko Kemaritiman dan Investasi untuk menjaga agar investasi di Indonesia pada kuartal ketiga dapat minus di bawah lima persen, namun belum bisa direalisasikan.

Sehingga dia meminta agar pertumbuhan investasi dapat dikejar pada kuartal keempat 2020, supaya pada kuartal pertama 2021 yakni Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak kembali.

Diketahui Berdasarkan data statistik dari United States International Trade Commission (USITC), pada tahun 2019 lalu, ekspor Indonesia yang menggunakan GSP mencapai US$ 2.61 milyar. Angka ini setara dengan 13.1 persen dari total ekspor Indonesia ke AS, yakni US$ 20.1 milyar.

Baca Juga: PLN Perpanjang Subsidi Listrik Gratis hingga Desember, Simak Cara Klaim Lewat WhatsApp dan Aplikasi

Ekspor GSP Indonesia di tahun 2019 berasal dari 729 pos tarif barang dari total 3.572 pos tarif produk yang mendapatkan preferensi tarif GSP.

Hingga bulan Agustus 2020, nilai ekspor GSP Indonesia ke AS tercatat sebesar US$ 1.87 milyar atau naik 10.6 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Indonesia saat ini merupakan negara pengekspor GSP terbesar ke-2 di AS setelah Thailand (US$ 2.6 miliar).

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler