Bantah Adanya Pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Rinca, TNK: Saya yang Pertama Menentang

16 November 2020, 18:53 WIB
Komodo di Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT. /ANTARA/Kornelis Kaha/

PR BEKASI – Kabar adanya pembangunan "Jurassic Park" di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan habitat hewan reptil purba Komodo dibantah oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara.

Seperti diketahui, sebelumnya beredar kabar bahwa di Taman Nasional Komodo (TNK) yang merupakan kawasan konservasi akan diubah menjadi geopark ala "Jurassic Park" yang terinspirasi dari film Hollywood yang bertema taman Dinosaurus dengan judul yang sama.

"Tidak ada pembangunan "Jurassic Park" di Pulau Rinca. Kalau ada pembangunan, jangan kan masyarakat, saya orang pertama yang akan menentang," kata Lukita Awang Nistyantara di Labuan Bajo, Senin, 16 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Rocky Gerung Kagum, Pemuda Non-Islam Ini Mengaku Dirinya Islamofobia di Depan Habib Rizieq

Dia mengemukakan hal tersebut terkait banyaknya pemberitaan miring tentang aktivitas pembangunan di Loh Buaya, Pulau Rinca setelah foto seekor Komodo menghadang truk viral di media sosial.

Menurut dia, kegiatan pembangunan yang tengah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat ini di Loh Buaya adalah penataan sarana dan prasarana wisata alam di Pulau itu.

Kegiatan penataan sarana dan prasarana (Sarpras) wisata alam ini pun hanya di lembah Loh Buaya dengan memanfaatkan kawasan seluas 1.3 hektare dari luas areal Pulau Rinca seluas 20 ribu hektar.

Baca Juga: Trump Labil, Sempat Sadar Diri Kalah dari Joe Biden, Kini Dirinya Kembali Akui Menang Pilpres AS

Kawasan yang digunakan untuk pembangunan Sarpras ini juga merupakan kawasan yang selama ini dijadikan sebagai area pembangunan berbagai fasilitas milik Taman Nasional Komodo.

"Jadi bangunan lama yang dibongkar kemudian di bangun sarana yang lebih aman, baik untuk wisatawan maupun petugas di pulau itu. Jadi tidak benar, seolah-olah Pulau Rinca itu akan diubah total, sehingga mengganggu biawak Komodo," katanya.

Bahkan tidak ada satu pohon pun yang ditebang dalam proses pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di Loh Buaya, Pulau Rinca.

Baca Juga: Kasus Akun Bodong Coreng Nama Persipura, Benhur Tomi Mano Buka Sura

Menurut dia, fasilitas bangunan milik TNK yang ada di kawasan itu, selama ini justru mengganggu biawak raksasa Komodo karena terjadi kontak langsung dengan petugas maupun wisatawan.

"Tetapi dengan adanya sarana prasarana wisata alam yang dibangun secara terintegrasi, maka tidak akan mengganggu Komodo secara langsung karena biawak raksasa itu tidak kontak langsung dengan petugas maupun wisatawan," katanya.

Selain itu, petugas yang ada di lokasi juga akan jauh lebih aman dari serangan biawak Komodo, seperti yang dialami petugas selama ini, katanya menambahkan.

Baca Juga: Wagub Jakarta Imbau Agar Tak Kerahkan Massa Saat Natal, Ernest Prakasa: Minoritas Mah Nurut Aja Lah

Lembah Loh Buaya seluas 500 hektare ini, saat ini dihuni 66 ekor individu Komodo dengan aktif sering dijumpai di area sekitar pembangunan Sarpras sekitar 16 ekor.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler