Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga menjelang akhir Desember 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.
"Musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," katanya
Baca Juga: Beri Ucapan di Hari Natal 2020, Sri Mulyani Berharap Jadi Momentum Saling Menguatkan
Saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat Celcius dari normalnya.
Dari analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, lanjut dia, kondisi musim hujan hingga Maret 2021 diprediksi akan bersifat normal sampai atas normal atau cenderung lebih basah dari biasanya dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu.
Adapun ketinggian gelombang laut juga berpeluang terjadi setinggi 2.5-4 meter pada 24-27 Desember 2020 di Perairan barat Kepulauan Mentawai-Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa.
Baca Juga: 2 Negara Tetangga indonesia Sudah 'Dicolek' Virus Corona Varian Baru, Menristek: Kita Harus Waspada
BMKG mengimbau Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, longsor, dan banjir bandang.
Selain itu, Pemerintah dan Masyarakat diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini terbaru dari BMKG.***