Syekh Ali Jaber Tak Pernah Minta Anaknya Jadi Ulama, Al Hasan: Hanya Pesan, Jangan Tinggalkan Salat

- 14 Januari 2021, 20:18 WIB
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber saat ditemui di rumah duka Jalan Ade Irma Suryani, Kota Mataram, NTB, Kamis, 14 Januari 20201.
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber saat ditemui di rumah duka Jalan Ade Irma Suryani, Kota Mataram, NTB, Kamis, 14 Januari 20201. /ANTARA/Nur Imansyah/ANTARA

PR BEKASI – Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkap pesan terakhir yang diberikan ayahnya sebelum meninggal dunia.
 
Diketahui, semasa hidupnya Almarhum selalu berpesan kepada anak-anaknya untuk selalu menjaga shalat dan ibunya.
 
Hal tersebut dikatakan oleh Al Hasan Ali Jaber saat ditemui di rumahnya di Jalan Ade Irma Suryani, Mataram, NTB, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Rizal Ramli Tak Bisa Tunjukkan Klaim Dukungan dari Parpol, MK Tolak Gugatan Ambang Batas Presiden

"Pesannya dari dulu selalu jaga salat, jaga salat, jaga salat, jangan tinggalkan salat karena salat itu tiang agama. Terus jangan lupa jaga ibu dan keluarga," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
 
Semasa hidupnya, Al Hasan Ali Jaber mengatakan ayahnya tidak pernah meminta dirinya untuk meneruskan pekerjaan Almarhum sebagai seorang pendakwah.
 
Karena pesan almarhum kepada dirinya untuk tetap selalu menjaga salat dan tidak meninggalkan salat.
 
"Belum ada, cuma yang selalu beliau pesan itu jaga salat, karena insya Allah kalau salat lancar maka hidup akan dipermudah, terus jangan lupa mengkhatamkan Alquran," katanya.

Baca Juga: Wiku Adisasmito: Perilaku Raffi Ahmad Jadi Pelajaran Penting bagi Kita Semua

Sebelum kembali ke Lombok pada Senin, 11 Januari 2021 lalu, dirinya lama berada di Jakarta untuk memantau kondisi sang ayah, Syekh Ali Jaber selama dalam perawatan di rumah sakit.
 
"Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang, tapi pada Kamis pagi kami dikabarkan bahwa kondisi Syekh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun dan panasnya naik. Tapi meninggalnya Syekh Ali Jaber dalam kondisi negatif Covid-19," jelasnya.
 
Al Hasan Ali Jaber mengaku, dirinya dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Syekh Ali Jaber.
 
"Kami sekeluarga sudah ikhlas," katanya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Berpulang, JK: Kehilangan Besar bagi Umat Islam di Indonesia 

Terkait pemakaman, Syekh Ali Jaber, pihaknya sepenuhnya menyerahkan yang terbaik, meski semasa hidup Syekh Ali Jaber pernah berpesan ingin dimakamkan di Lombok.
 
"Kalau bisa dimakamkan di Lombok, kami akan usahakan. Tetapi kalau ada halangan dan sesuatu lain hal kita mencari jalan terbaik, informasi terakhir dimakamkan di Jakarta atau Tanggerang," kata Al Hasan Ali Jaber.
 
Meski demikian, diakuinya pihak keluarga memang berharap agar bisa dimakamkan di Lombok karena keluarga besar Syekh Ali Jaber semua ada di Lombok.

Baca Juga: Banyak Warga yang Tolak Vaksinasi, Ferdinand Hutahaean: Negara Bisa Paksa, Tapi Saran Saya Tak Perlu

"Semua kami lagi berduka, insyaAllah almarhum ditempatkan di sisi yang terbaik oleh Allah SWT. Sekarang kami dan keluarga sore ini mau berangkat ke Jakarta, bersama ibu dan keluarga besar," katanya.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x