PR BEKASI - Pakar hukum tata negara Refly Harun yakin, jika yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) bukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melainkan Marzuki Alie maka kisruh Demokrat akan menjadi murni konflik internal partai.
Menurutnya, keterlibatan pihak luar seperti Moeldoko yang memiliki posisi penting di Istana, sangat sulit untuk membenarkan KLB tersebut.
"Bagaimana pun sukar membenarkan keterlibatan pihak lain dalam konflik internal partai Demokrat apalagi langsung menjadi ketua umum yang terkesan ada hostile takeover," ucapnya.
Padahal, menurut Refly Harun, jika orang-orang yang berselisih dengan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak melibatkan pihak luar, maka persoalan ini bisa dianggap sebagai konflik internal partai.
Baca Juga: Pimpinan PITI Anton Medan Meninggal Dunia, Tokoh Publik Ungkap Bela Sungkawa
Baca Juga: Soroti Ceramah Youtube, Zuhairi Misrawi Tekankan Kualitas, Bukan Sekadar Kuantitas Penonton
Bahkan kemungkinan besar banyak pihak yang setuju dengan KLB tersebut, karena alasan Marzuki Alie cukup kuat, yakni tak ingin Partai Demokrat menjadi partai dinasti keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Seandainya mereka-mereka yang berselisih dengan Partai Demokrat tersebut mengadakan KLB tanpa melibatkan pihak lain eksternal, dalam hal ini pejabat pemerintah sekelas KSP," ujarnya.
"Maka orang akan melihatnya sebagai sengketa antarinternal Partai Demokrat yang sebenarnya mudah saja diselesaikan," sambungnya.