PR BEKASI – Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengajak umat Islam mendoakan Indonesia di malam nisfu sya’ban.
Diketahui bahwa malam ini umat Islam tengah menyambut malam nisfu sya'ban.
Di malam nisfu sya'ban, umat islam dianjurkan memperbanyak ibadah dan doa.
Oleh karena itu, Gus Nadir mengajak umat Islam untuk mendoakan Indonesia agar menjadi negeri yang damai dan aman.
"Mari berdoa di malam nisfu sya'ban untuk Indonesia yang damai, aman dan nyaman," kata Gus Nadir sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @na_dirs, Senin, 29 Maret 2021.
Mari berdoa di malam nisfu sya’ban untuk Indonesia yg damai, aman dan nyaman. Tak ada lagi kebencian. Tak ada lagi fanatik buta atas nama agama dan afiliasi politik. Tak ada lagi caci-maki. Tebar kasih sayang pada semesta
Amin Ya Rabbal Alamin#KhazanahGNH— Khazanah GNH (@na_dirs) March 28, 2021
Gus Nadir mendoakan agar Indonesia tak ada lagi kebencian. Lanjutnya masyarakat Indonesia dijauhkan dari fanatik buta atas nama agama dan politik.
"Tak ada lagi kebencian. Tak ada lagi fanatik buta atas nama agama dan afiliasi politik," kata Gus Nadir.
Selain itu, Gus Nadir berdoa agar semakin banyak kasih sayang yang muncul di negeri ini.
"Tak ada lagi caci-maki. Tebar kasih sayang pada semesta. Amin Ya Rabbal Alamin," ucap Gus Nadir.
Sebagaimana diketahui bahwa pada hari ini, Indonesia sedang dirundung duka.
Pasalnya telah terjadi bom bunuh diri yang dilakukan dua orang terduga teroris di depan Gereja Katedral Makassar yang berada di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi, 28 Maret 2021.
Pelaku tidak berhasil masuk ke Gereja Katedral Makassar karena keburu terjegat oleh petugas keamanan gereja.
Kejadian bom bunuh diri ini terjadi ketika umat Gereja Katedral Makassar tengah beribadah misa.
Berdasarkan laporan polisi, akibat peristiwa ini sebanyak 20 orang menjadi korban luka dan sudah mendapatkan perawatan medis.
Sementara terduga pelaku bom bunuh diri dinyatakan tewas. Satu pelaku dapat dikenali sementara satu lainnya ditemukan dengan tubuh hancur.
Aksi teror ini pun menjadi luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Banyak pisah yang dengan keras mengutuk aksi tidak beradab ini.***