Adi Prayitno memaknai bahwa Demokrat kubu AHY sedang ingin meledek kubu Moeldoko karena tidak mendapatkan SK Kemenkumham.
Daripada gagal di tingkat lanjutan, sambung Adi, lebih baik Moeldoko bergabung sekarang.
"Kan gak masuk akal juga kalau Moeldoko itu diajak gabung dan ditawari DKI Jakarta. Bukan levelnya, itu yang saya sebut sebagai ini sindiran sekaligus meledek sebenarnya kepada Demokrat kubu Moeldoko," ucapnya.
Menurutnya, saat ini publik sedang menunggu respons langsung dari Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat versi KLB.
"Seperti, apa yang harus dilakukan setelah tidak mendapatkan SK Menkumham, apakah tetap tarung di pengadilan, lanjut ke kasasi, banding, dan seterusnya. Statement-statement itu belum kelihatan," tuturnya.
Jika tujuan Moeldoko, sambung Adi Prayitno, hanya sebatas ingin mengganggu Partai Demokrat, maka seharusnya kisruh ini sudah selesai.
Namun, kata Adi, kalau tujuannya memang betul ingin merebut Partai Demokrat, melengserkan AHY sebagai ketua umum, dan merebut Partai Demokrat secara sah maka jalannya masih panjang.
"Tentu pertarungannya panjang, tidak hanya sekali dua kali, saya memprediksi lebih dari dua tahun ini," ucapnya.