Ali Ngabalin Ngaku Siap Gantikan Moeldoko Jika Jokowi Minta, Arief: Saya Rasa Dia Lagi Mengkhayal di Air Keruh

- 4 April 2021, 13:11 WIB
Sosiolog Arief Munandar (kiri) sebut Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengkhayal karena memberi lampu hijau jika ditawari Presiden Jokowi untuk menggantikan Moeldoko.
Sosiolog Arief Munandar (kiri) sebut Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengkhayal karena memberi lampu hijau jika ditawari Presiden Jokowi untuk menggantikan Moeldoko. /Kolase foto dari YouTube Najwa Shihab dan Linkedin ariefmunandar

PR BEKASI - Sosiolog Arief Munandar menyindir Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang mengaku siap jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya untuk menggantikan posisi Moeldoko sebagai kepala KSP.

Ngabalin juga disebut cocok oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution untuk menggantikan Moeldoko.

"Jangankan itu (Kepala KSP), kalau satu waktu bangsa dan negara Republik ini harus membutuhkan nyawa dan jiwa raga kita-kita ini ya, saya khususnya untuk kepentingan bangsa dan negara," ucap Ngabalin.

"Jangan khawatir, saya sudah bilang sama anak dan istri saya," sambungnya.

Baca Juga: Janjikan Upah Tinggi hingga Bisa Dikejar Wanita Cantik untuk Calon Pekerja, Lowongan Kerja di China Dikecam

Baca Juga: Ikut Beri Masukan Soal Pradesain Istana Negara di Ibu Kota Baru, Iwan Fals: Terserahlah Bentuknya Kaya Apa 

Saat kembali dipastikan soal posisi apa pun yang diperintahkan oleh Jokowi, Ngabalin kembali memastikan akan siap.

"Karena saya ini kan juga bekas anggota DPR RI kan, yang paling penting itu adalah tugas-tugas yang harus dimainkan. Kalau Presiden mengamanahkan dalam kerja-kerja apa saja, tidak mungkin kita tidak bisa, pasti kita bisa," kata Ngabalin.

Menanggapi hal tersebut, sosiolog Arief Munandar menyebut Ngabalin sedang mengkhayal karena telah berani mengucapkan hal semacam itu.

Bahkan dirinya tidak habis pikir jika nantinya Jokowi memang menunjuk Ngabalin sebagai Kepala KSP baru menggantikan Moeldoko.

"Jokowi ngapain juga nunjuk Ali Mochtar Ngabalin ya, ini saya mencoba berimajinasi kalau saya jadi presiden nih punya staf kayak begini, pusing kali saya," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Bang Arief, Minggu, 4 April 2021.

Baca Juga: Sindir Jokowi yang Hadir Langsung di Pernikahan Atta-Aurel, Fiersa Besari: Tapi Izin Resepsi Rakyat Dipersulit 

"Jadi saya ngerasa Ngabalin ini lagi mengkhayal di air keruh kayaknya, lagi cari-cari peluang, lumayan untuk meningkatkan level kesejahteraan," sambung Arief.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa banyak sekali yang mendesak agar Moeldoko mundur dari jabatan Kepala KSP.

Dirinya pun mengaku paham dan mengerti kenapa kemudian desakan-desakan tersebut begitu marak digaungkan oleh masyarakat.

Karena menurutnya, apa yang dilakukan Moeldoko telah melanggar etika berpolitik sebagai salah satu simbol dari Istana.

"Jelas ya apa yang dilakukan Moeldoko itu melanggar etika politik dan melanggar kepatutan dan kepantasan publik," ucap Arief.

Baca Juga: Pencurian Tak Bisa, Seekor Anjing Curi Mic dari Genggaman Reporter TV Saat Siaran Langsung Baru Dimulai 

"Bayangin aja seorang KSP, pejabat publik di lingkaran dalam Istana masa cawe-cawe dalam kisruh partai politik," sambungnya.

Apalagi, kata Arief, kemudian alasan Moeldoko sangat tidak masuk akal, yakni adanya pergeseran ideologi yang bisa membahayakan demokrasi.

Dirinya pun sekali lagi menegaskan bahwa Moeldoko harus bersedia untuk mundur dari jabatannya atau paling tidak Jokowi bisa memecatnya karena telah melakukan tindakan yang "ilegal".

"Kan KLB Sibolangit telah ditolak oleh pemerintah, ini artinya kalau kita maknai apa yang dilakukan Moeldoko itu ilegal. Bayangkan seorang pejabat pemerintah setingkat KSP melakukan tindakan ilegal, ya harusnya malu," tuturnya.

Baca Juga: LIVE STREAMING MotoGP Doha Hari Ini, Kejutan Jorge Martin Saat Raih Pole Position

Kalau betul, sambung Arief Munandar, Moeldoko adalah mantan Panglima TNI seharusnya beliau berani mundur karena yang dilakukannya adalah tindakan legal.

"Ini kan sudah memalukan, memalukan dirinya dan memalukan Jokowi sebagai atasannya. Harusnya mundur, kalau gak mundur ya menurut saya jalan terbaik Jokowi harus memberhentikannya," tutup Arief Munandar.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Bang Arief


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x