Ia pun mengaku terpaksa melakukan karantina meski awalnya jengkel karena pemudik yang datang ke sana harus dikarantina pada 6-17 Mei 2021 harus dikarantina selama lima hari.
Kendati demikian, ia pun mengaku memang bersalah dengan nekat mudik dari Jakarta meski sudah ada larangan dari pemerintah.
Wagiman juga berpesan kepasa saudara-saudara lainnya untuk tidak mudik kalau ingin keluarganya sehat dan terhindar dari potensi tertular Covid-19.
"Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik," ucapnya.
"Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya," sambungnya.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil, Ashanty: Atta Tokcer, Kami Sebentar Lagi Jadi Oma dan Opa
Selain Wagiman, pemudik lainnya yaitu Rasikun juga mengatakan hal yang sama. Ia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan bersama.
"Saya pulang kemarin, tanggal 6. Langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," tuturnya.
Setelah mendengar alasan pemudik dikarantina tersebut, Ganjar mengatakan, kisah Wagiman ini bisa menjadi contoh bagi yang lain.