Haris Azhar Sebut Ketua KPK Firli Bahuri Picik: Jangan-jangan Mau Gunakan Istilah Teroris Tapi Gak Berani

- 11 Mei 2021, 12:35 WIB
Aktivis HAM, Haris Azhar sebut Ketua KPK Firli Bahuri picik.
Aktivis HAM, Haris Azhar sebut Ketua KPK Firli Bahuri picik. /Instagram/@azharharis

PR BEKASI - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri picik lantaran diduga berusaha menyingkirkan 75 pegawai KPK.

Hal tersebut disampaikan Haris Azhar melalui unggahan video di kanal YouTube Realita TV dengan judul 'HARIS AZHAR: KETUA KPK ITU PICIK !!! EMANG SEPERTI APA WAWASAN KEBANGSAAN DIA?'.

"Ketua KPK jangan-jangan sebetulnya mau menggunakan istilah teroris, kelompok radikal yang disebut taliban tapi gak berani ngomong kayak gitu, jadi dia kasih aja 75 pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK)," ucapnya.

Baca Juga: Kritik Pertanyaan 'Lepas Jilbab' di Soal TWK KPK, DPR: Sangat Disesalkan Karena Ini Sensitif dan Rawan

"KPK gak berani mengumumkan secara resmi karena ketuanya ini kan picik, cara berpikir dan jiwanya itu picik menurut saya. Jadi grasak-grusuk" ucap Haris Azhar menambahkan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 11 Mei 2021.

Haris Azhar berpendapat bahwa lembaga sebesar KPK seharusnya dipimpin oleh sosok yang memiliki pikiran dan hati yang besar juga, bukan seperti Firli Bahuri.

Kalaupun memang ada kesalahan, sambung Haris Azhar, disebutkan apa kesalahannya dan apa rujukan untuk menyatakan kesalahan tersebut.

Baca Juga: Salah Satu Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Sebut Masa Depan Lembaga Itu Sangat Gelap, Kenapa?

"Seharusnya Firli Bahuri merekrut atau mengatur orang-orang apapun latar belakangnya untuk mengelola tanggung jawab KPK dan tujuannya. Bukan tiba-tiba melakukan TWK dengan pertanyaan-pertanyaan yang gak penting," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan pertanyaan salat subuh pakai doa qunut atau tidak yang diberikan kepada pegawai KPK, Haris Azhar menegaskan bahwa hal tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan KPK.

"Soal subuh doa qunut apa nggak itu bukan ranahnya KPK, itu ranahnya personal alias keyakinan. Kita aja misalnya kalau bukan penganut qunut tapi kalau lagi salat subuh bareng imam yang qunut, ya kita qunut," kata Haris Azhar.

Baca Juga: Melanie Subono Buka Suara terkait Bupati Nganjuk yang Jadi Tersangka KPK

"Jadi gak bisa diukur, itu persoalan-persoalan yang sangat personal sekali, bahkan ada pertanyaan lagi soal LGBT hingga Habib Rizieq," sambungnya.

Apa urusannya semua pertanyaan kontroversial itu, tegas Haris Azhar, dengan tupoksi KPK.

"Misalnya iya pertanyaan itu kontroversial, apakah pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijadikan alat ukur untuk mengukur satu standar kondisi bangsa? Jika iya mana tes-tes lain terkait dengan tugas-tugas yang orang-orang itu lakukan sebagai penyidik KPK," ungkapnya.

"Jadi menurut saya ini sebetulnya bagian sistematis dari Firli Bahuri untuk menyingkirkan 75 orang pegawai KPK. Mereka awalnya dituduh kelompok taliban, teroris, dan Islam garis keras, tapi itu gak mempan," tutup Haris Azhar.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube Realita TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x