BEM UI Dipanggil usai Kritik Jokowi, Ulil Abshar: Baru Dua Periode Saja Langsung Dipanggil Apalagi Tiga

- 28 Juni 2021, 10:57 WIB
Ulil Abshar Abdalla menanggapi pemanggilan BEM UI terkait poster kritik pada Presiden Jokowi.
Ulil Abshar Abdalla menanggapi pemanggilan BEM UI terkait poster kritik pada Presiden Jokowi. /Twitter/@ulil

PR BEKASI - Intelektual Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla, menyoroti pemanggilan terhadap BEM UI (Universitas Indonesia) terkait poster kritik pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam tanggapannya soal BEM UI, Ulil Abshar pun menyinggung masa jabatan Jokowi yang dua periode, tetapi saat ada kritik dari mahasiswa langsung ada pemanggilan dari rektor.

Lantas Ulil Abshar mempertanyakan bagaimana jika pemerintahan Jokowi berlanjut sampai menjadi 3 periode.

Baca Juga: Berharap Mahasiswa BEM UI Tidak Kena DO, Taufiqurrahman: Malu Lihat Kelakuan Penguasa Kampus

"Baru dua periode saja, ada mahasiswa "nyindir" pemerintah langsung dipanggil rektor. Apalagi tiga periode," katanya pada Senin, 28 Juni 2021.

Dalam cuitannya itu, Ulil pun mengkhawatirkan nasib masa depan negeri ini.

"Njuk terus gimana rupa negeri ini masa depan? Sedih ya," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @ulil.

Baca Juga: BEM UI Dipanggil Rektorat Gara-gara Poster Jokowi, Fadli Zon: Sungguh Memalukan

Dia pun menyarankan untuk ikut dangdutan saja jika memberikan kritik dilarang.

"Wis, ndangdutan saja, nek ngritik saja ndak boleh, cung. Ikut mazhabnya cah nom kae (Udah, dangdutan saja kalau mengeritik saja tak boleh, nak. Ikut mazhabnya anak muda)," sambungnya.

Ulil pun menyampaikan dalam cuitan lainnya, bahwa menanam demokrasi adalah hal yang mudah.

Baca Juga: Dono Warkop DKI hingga Soe Hok Gie Jadi Sorotan, Netizen soal Mahasiswa UI: Terkenal Kritis pada Pemerintah

Sebab hanya perlu membuat partai, mengadakan pemilu, dan demokrasi pun selesai tegak berdiri.

Namun hal yang susah adalah menanamkan cara berpikir yang menghargai kebebasan.

"Sebab, inilah fondasi demokrasi. Begitu cara bepikir seperti ini hilang, demokrasi tinggal prosedur saja, tanpa roh," ujarnya.

Baca Juga: BEM UI Dipanggil Gegara Poster Jokowi, Fahri Hamzah: Mental Orba Pindah ke Rektorat UI, Malu ah!

Ulil pun kembali menyentil pemanggilan pada ketua BEM UI dan para pengurusnya.

Dia heran pemanggilan karena memberi kritik seperti itu terjadi di kampus kuning (UI).

"Dan INI terjadi di kampus kuning lho. Atau justru karena kampus kuning ya," katanya.

Baca Juga: Rektorat Panggil BEM UI karena Meme Lip Service Jokowi, Hinca Pandjaitan: Kritiknya Terlalu Menyilaukan?

Dia menanyakan apakah karena para mahasiswa itu berasal dari kampus kuning karena itu perlu dikontrol.

Ulil memaparkan, mungkin jika yang mengeritik adalah mahasiswa dari kampus merah, coklat, ungu, atau hijau tak terlalu diperhatikan.

"Kalau kampus hijau, merah, coklat, ungu, biru, jingga, dan lain-lain sih mungkin ngga terlalu diperhatikan ya. Mungkin," sambungnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Joe Biden dan Putin Dukung Presiden Jokowi 3 Periode, Ini Faktanya

Tak hanya itu, Ulil pun membalas komentar dari netizen yang menyebut pemanggilan dilakukan oleh rektor tetapi yang salah tetap Jokowi.

Menurutnya, seorang rektor tak mungkin bertindak seperti itu jika tak ada iklim politik dan model kekuasaan yang berasal dari presiden.

Ulil juga mengingatkan masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dianggap ceroboh dalam komunikasi politik.

"Pemimpin yg ceroboh dlm komunikasi politik bisa membahayakan demokrasi.(Ingat Trump?)," kata Ulil Abshar.

Tangkapan layar cuitan Ulil Abshar.
Tangkapan layar cuitan Ulil Abshar. /Twitter/@ulil

***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ulil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x