Channel News Asia menambahkan bahwa saat ini Indonesia dianggap sebagai episentrum Covid-19 baru di Asia, menyusul India.
"Apa yang mencegah Indonesia menunjukkan lonjakan serupa dengan India selama hari-hari terburuknya dalam hal tingkat kejadian per juta penduduk hanyalah cakupan tes yang rendah di negara itu," katanya.
Baca Juga: Usir 3 Turis Asing karena Kedapatan Langgar Protokol Kesehatan, Bali Jadi Sorotan Media Asing
Diketahui ada dua hal yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara di Asia Tenggara, yaitu mobilitas dan aktivitas manusia serta penyebaran varian virus Covid-19 baru.
Contohnya seperti lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Thailand yang didahului oleh oleh peningkatan aktivitas di tempat kerja yang mencapai puncaknya pada Maret.
Sementara itu di Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara mayoritas Muslim, kebanyakan warganya merayakan Idul Fitri pada Mei 2021 lalu.
"Terlepas dari pembatasan pemerintah, orang-orang pulang kampung (mudik) untuk bertemu keluarga mereka. Kita dapat dengan mudah menghubungkan lonjakan saat ini dengan peningkatan mobilitas," katanya.
Selain itu, upaya pemerintah untuk mendorong beberapa bentuk pemulihan ekonomi setelah krisis ekonomi 2020 juga dilihat sebagai faktor di balik peningkatan kasus.
Di Malaysia misalnya, lebih dari 50 persen kasus baru antara Februari dan April ditemukan di tempat kerja, di antara pekerja konstruksi dan pabrik.