Curhat Tabung Gas Elpiji Disita Satpol PP saat Razia PPKM, Netizen: Tapi Gas yang Baru, yang Kosong Ditinggal

- 17 Juli 2021, 17:14 WIB
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji. Netizen asal Semarang curhat tabung gas elpiji yang baru milik warung makan orang tuanya disita oleh Satpol PP saat razia PPKM, padahal ia mengeklaim bahwa sudah mengikuti prokes dan aturan yang berlaku.*
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji. Netizen asal Semarang curhat tabung gas elpiji yang baru milik warung makan orang tuanya disita oleh Satpol PP saat razia PPKM, padahal ia mengeklaim bahwa sudah mengikuti prokes dan aturan yang berlaku.* /ANTARA/NOVA WAHYUDI

PR BEKASI – Baru-baru ini seorang netizen Twitter curhat mengenai usaha warung makan orang tuanya yang terjaring razia PPKM Darurat oleh Satpol PP dan tim gabungan.

Ia mengaku kecewa lantaran pada razia PPKM Darurat itu, tiga tabung gas elpiji yang masih baru disita oleh petugas Satpol PP.

Kabarnya lokasi usaha warung makan milik orang tua dari netizen itu di Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bocah SD Curhat Bapaknya Jadi Korban PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Kita Kirim Sembako, Agar Kamu Bisa Makan

Dalam cuitannya yang diunggah pada 11 Juli 2021, ia mengungkapkan kekecewaannya dengan petugas Satpol PP di lapangan.

Karena menurutnya, meski warungnya sudah mengikuti protokol kesehatan dan peraturan yang berlaku tetapi tetap saja masih terjaring razia.

Padahal saat razia, warungnya tengah sepi karena ia pun tidak memberlakukan makan di tempat dan tutup hingga pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Penjual Kopi Langgar PPKM Darurat Dipenjara, dr. Tirta: Mereka 'Buka Usaha' Karena Gak Tahu Besok Makan Apa

Kita tetap mematuhi peraturan untuk takeaway, kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti ketentuan yang ada dan juga perihal kerumunan pastinya tidak ada, wong warungnya sepi. hm praktek di lapangannya kok bikin kecewa ya satpol pp Kota Semarang,” cuit pemilik akun Twitter @adistyaratu.

Kekecewaannya itu pun bertambah ketika ada barang yang disita dengan alasan melakukan pelayanan makan di tempat.

Tolong dong kami sudah mematuhi aturan PPKM Darurat, serta selama covid kami juga melakukan pembatasan dan protokol kesehatan. Kok ya main sita barang @ganjarpranowo @satpolpp_jateng,” cuitnya menambahkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Baca Juga: Miris Lihat Pedagang Kecil 'Menjerit' Saat PPKM Darurat, Tantri 'Kotak': Saya Pernah Ada di Posisi Mereka

Sehingga, ia menilai bahwa penyitaan barang dengan alasan seperti itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Terlebih, yang disita adalah sebuah gas elpiji yang masih baru.

Hehehe paling konyol itu barang yang disita kan gas elpiji, tapi ini gas yang BARU, sedangkan gas kosong ditinggal,” ujarnya.

Sementara itu, pada 16 Juli 2021 kemarin, ia melanjutkan kasus ini hingga mendatangi kantor Satpol PP karena berdasarkan arahan dari surat yang diserahkan ketika itu.

Baca Juga: Soroti PPKM Darurat usai Luhut Minta Maaf, dr. Tirta: Efektif Jika Semua Warga Diam di Rumah Dapat Subsidi

Sesuai surat saya hari ini datang ke kantor satpol pp, dan diperlakukan dengan baik,” ujarnya.

Namun, menurutnya, ketika dirinya berusaha berbicara dan menanyakan apa salahnya hingga barang disita padahal warung makannya sudah memberlakukan prokes dan aturan yang berlaku.

Jawaban dari pihak Satpol PP kembali membuatnya kecewa. Pemilik akun Twitter itu kemudian mengatakan pihak Satpol PP hanya meminta dirinya untuk mengambil tabung gas elpiji itu dua bulan kemudian dan menyelesaikan persyaratan.

Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Bagikan Uang hingga Rp500 Juta, Bantuan PPKM Darurat untuk Warga Cirebon

Saya berusaha berbicara dan bertanya apa salah saya, padahal merasa sudah sesuai mereka cuma bilang mereka hanya menerima laporan dari lapangan, dan merasa jika barang saya diamankan berarti saya ((melanggar aturan)),” ujarnya.

Tangkapan layar netizen curhat soal tabung gas elpiji milik warung makan orang tuanya yang disita Satpol PP saat terjaring razia PPKM Darurat.
Tangkapan layar netizen curhat soal tabung gas elpiji milik warung makan orang tuanya yang disita Satpol PP saat terjaring razia PPKM Darurat. /Twitter/@adistyaratu


Cuitannya itu kemudian mendapat respons dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Segera @P3Mkotasmg diurus dan dihubungkan ke @satpolpp_smg,” cuit Hendrar Prihadi.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x