"Kan saya sudah terima waktu sehari dia diperiksa di Polda. Jadi setelah saya telusuri nomor telepon tersebut, orang itu menghubungi saya. Saya rekam kok, ada rekamannya," kata Hasan.
"Saya tanya, Anda ini siapa? Dia jawab, kita dulu itu tinggal satu kampung sama ibunda dr. Lois. Dia dengar berita begini dan turut prihatin," sambungnya.
Hasan menjelaskan bahwa pihak yang mengaku keluarga dr. Lois Owien dan menyebut istrinya ODGJ hanyalah orang yang hanya menawarkan jasa pengacara.
"Saya bilang, kalau Anda tidak menghubungi pihak keluarga terdekat, tidak boleh membuat pernyataan seperti itu (dr. Lois Owien ODGJ). Nanti dianggapnya dr. Lois itu gangguan. Tapi ujung-ujungnya dia menawarkan jasa pengacara," tutur Hasan.
Terkait kabar yang menyebut dr. Lois Owien linglung saat menjawab pertanyaan dari pihak kepolisian, Hasan menegaskan bahwa istrinya hanya kelelahan karena tidak istirahat selama dua hari dua malam saat menjalani pemeriksaan.
"Mungkin karena cape, sudah dua hari dua malam gak istirahat. Coba ditanyain begitu, pasti pusing kan. Saya aja yang datang ke situ udah capek. Dia minta dibawain selimut, soalnya dia istirahat di Mushola, gak ada alas," kata Hasan.
Hasan juga mengungkapkan bahwa dr. Lois Owien masih membantu orang-orang terdekatnya yang mengaku terkena Covid-19, meski istrinya itu berstatus tersangka.
"Seharian tanganin orang yang kena (Covid-19) atau tanpa gejala. Dia bantu pakai suplemen aja, yang umum dijual. Dia kan basic-nya dokter anti aging hormon, setahu saya di Indonesia belum terlalu banyak," tutur Hasan.