Pasien Covid-19 Depresi dan Ditemukan di Tengah Sawah Usai Dipukuli Warga, Keluarga: Kami Menuntut Keadilan!

- 24 Juli 2021, 17:46 WIB
Pasien Covid-19 di Sumatra Utara ditemukan dalam keadaan depresi dan takut di tengah areal sawah usai diikat dan dipukuli warga sekampung.
Pasien Covid-19 di Sumatra Utara ditemukan dalam keadaan depresi dan takut di tengah areal sawah usai diikat dan dipukuli warga sekampung. /Instagram.com/@jhosua_lubis

PR BEKASI - Jhosua Lubis, warga Depok, Jawa Barat, kembali mengabarkan kondisi terkini sang paman, Salamat Sianipar (45), pasien Covid-19 di Sumatra Utara yang diikat dan dipukuli oleh warga sekampung pada Kamis, 22 Juli 2021 lalu.

Jhosua Lubis mengabarkan bahwa sang paman sempat melarikan diri usai dipukuli warga sekampung hingga keberadaannya tak diketahui oleh pihak keluarga.

Namun, akhirnya Salamat Sianipar pun ditemukan oleh organisasi PBB Tobasa di areal sawah di Sipitupitu, Sumatra Utara.

Baca Juga: Viral! Pasien Covid-19 di Sumatra Utara Diikat dan Dipukuli Warga Sekampung, Keluarga: Ini Tidak Manusiawi!

"Setelah tulang (paman) saya melarikan diri dari kejadian Kamis, 22 Juli 2021. Puji Tuhan, tulang saya tadi siang ditemukan oleh organisasi PBB Tobasa di sawah daerah lewat Sipitupitu, Sumatra Utara," kata Jhosua Lubis, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @jhosua_lubis, Sabtu, 24 Juli 2021.

Jhosua Lubis pun menuturkan bahwa Salamat Sianipar ditemukan organisasi PBB Tobasa dalam keadaan depresi dan takut bertemu orang-orang.

"Dengan kondisi yang depresi dan takut bertemu dengan orang-orang sekitar dikarenakan kejadian sebelumnya," kata Jhosua Lubis.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Obesitas Lebih Berisiko Terpapar Covid-19: Itu Komorbid, Anda Bisa Mati Gara-gara itu!

Dalam salah satu foto yang dibagikan Jhosua Lubis, tampak Salamat Sianipar tengah bersembunyi di tengah areal sawah dan di dalam semak-semak, dan tampak ketakutan saat ada orang yang menemukannya.

Oleh karena itu, Jhosua Lubis kembali menuntut keadilan untuk Salamat Sianipar yang sudah diperlakukan seperti hewan dan tak manusiawi hanya karena terpapar Covid-19.

"Kami pihak keluarga meminta keadilan dituntut seadil-adilnya untuk para pelaku," kata Jhosua Lubis.

Baca Juga: Rachland Nashidik Minta Kader Demokrat Tak Takut Di-bully Soal Hambalang: Basi, Kita Tak Terlibat!

Terakhir, Jhosua Lubis mengungkapkan rasa terima kasih kepada organisasi PBB Tobasa yang telah membantu menemukan dan mengevakuasi pamannya, Salamat Sianipar.

"Terima kasih banyak kami sampaikan untuk tulang dan nantulang organisasi PBB Tobasa yang tidak saya sebutkan namanya satu per satu. Maju terus!," kata Jhosua Lubis.

Tangkapan layar unggahan Jhosua Lubis soal kondisi terkini Salamat Sianipar./
Tangkapan layar unggahan Jhosua Lubis soal kondisi terkini Salamat Sianipar./ Instagram @jhosua_lubis

Sebelumnya, viral sebuah video berdurasi 37 detik yang memperlihatkan pasien Covid-19 di Sumatra Utara bernama Salamat Sianipar diikat dan dipukuli warga sekampung menggunakan sebatang kayu panjang.

Baca Juga: Pramono Anung Akui Selalu Tahan Jokowi Pergi ke Luar Kota, Najwa Shihab: Repot, Saya Bayangkan ya Gemas lah

Tindak kekerasan itu terjadi lantaran warga tak terima Salamat Sianipar akan menjalani isolasi mandiri di rumahnya, padahal sebelumnya warga telah menjauhkan Salamat Sianipar dari kampung mereka.

Tak terima sang paman diperlakukan seperti hewan hanya karena pasien Covid-19, Jhosua Lubis pun membagikan apa yang dialami Salamat Sianipar hingga akhirnya viral di media sosial.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Instagram @jhosua_lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x